Latest News

Friday, July 31, 2020

Sabar Menanti Buah-Buah Roh Kudus

SABAR MENANTI

Sikap kita terhadap persoalan-persoalan  yang sedang kita hadapi akan menyebabkannya lebih mudah atau lebih sulit untuk diatasinya. Hal ini tergantung pada diri kita sendiri.

Ketika kita menggunakan cara pandang kita sendiri, kita akan jatuh dalam kepahitan dan menyalahkan Allah. Inilah ungkapan yang menyalahkan Allah : “Ya Allah, di mana Engkau ketika  aku sedang mengalami persoalan yang berat ini. Pandemi tak kunjung berhenti. Pekerjaan sedang sekarat, sedangkan hidup  harus tetap berjalan. Aku sudah lama berdoa sampai lututku terasa sakit luar biasa. Namun, jawaban dariMu tak kunjung datang. Semuanya menjadi sia-sia”.  Menyalahkan Allah berarti kita menganggapNya seperti  bos besar  yang tak peduli dengan apa yang kita alami. Ia  mengunci pintu kantornya dengan sebuah tulisan  : “Sorry, jangan mencari aku karena aku sedang pergi dan tak tahu kapan kembali”.

Cara pandang tersebut akan menyebabkan  kita mudah ngambek dengan Allah. Sikap ngambek dengan Allah itu  terungkap dengan tidak mau lagi mencariNya dalam doa karena kita menganggapnya percuma.  Ngambek dengan Allah membuat kita tak pernah  bahagia karena kita terbelenggu dalam kepahitan sampai akhir hayat kita.

Sebaliknya, ketika kita masuk dalam cara pandang Allah, kita pasti mampu tetap bersukacita di tengah penderitaan kita. Kita yakin bahwa Allah mengijinkan semua persoalan ini terjadi karena Ia ingin memperkuat iman kita. Iman yang kuat pasti kuat pula harapan. Kita percaya bahwa Allah mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di dunia. Ia telah melakukan banyak kebajikan bagi kita di masa lampau dan sekarang ini, maka Ia akan melakukannya juga di masa depan. Tugas kita adalah sabar menanti waktu Allah untuk menyatakan kuasa-Nya.

Kesimpulan dalam pembahasan ini : Penantian memang melelahkan, namun pada saatnya nanti kita akan bersyukur karena menjadi  pemenang bersama Allah. Tidak ada satupun masalah yang berada di atas kuasa-Nya. Karena itu, bersabarlah karena pertolongan Allah sudah dekat.

“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku” (Habakuk 3:17-18).

Salam Tangguh
Romo Felix Supranto, SS.CC
NASIHATCANGGIH.BLOGSPOT.COM

Tuesday, July 28, 2020

Apa Yang Mau Tuhan Katakan Di Balik Pandemi Corona


*Artikel yang sangat bagus untuk direnungkan🙏*

Kalau Memang kebersihan bisa mencegah corona.. mgkn Italia tdk 135.000  org menjadi korban, krn Italia termasuk Negara terbersih di Eropa.

Kalo Memang panas bisa membunuh corona..mgkn Iran tdk akan 67.000 org, krn iran negara gurun yg panas.

Kalo memang kehati-hatian bisa mencegah corona..mgkn pangeran Charles & bbrp keluarga kerajaan tdk akan terpapar covid19, krn hidupnya paling hati2 & terjaga.

Dan . . . .
kalo memang org yg cuek & sembrono pola hidupnya pasti kena corona..mungkin para pengamen jalanan, kuli2 kasar & para pedagang pasar tradisional sudah pada tersungkur semua,

Kenapa demikian..?

Mungkin jawabanya Krn hidup ini tdk hrs slalu sejalan dgn teori, teknologi & akal manusia..

Sudah byk tenaga medis yg terpapar dgn virus Covid-19..
Apakah mereka tdk menggunakan APD dgn Benar?
Atau apakah mereka tdk hati2 dlm menjalankan profesinya?

Belum tentu juga demikian.

Terus... apakah org yg kelihatan sudah sedemikian dekat dgn Tuhan dijamin tidak akan terkena Corona?

Tidak juga demikian... krn sudah ada bbrp para Hamba Tuhan & jemaatnya yg terjangkit virus ini bahkan meninggal.

Diperhadapkan pada situasi seperti ini...

Tuhan seakan-akan hendak berbicara kepada Kesombongan kita Manusia... bahwa kita tanpa Tuhan memang hanyalah tumpukan daging yg bernafas..

Oleh krn itu jika Tuhan Berkehendak.. Logika & Teknologi manusia tak akan mampu melawannya..

Siapa yg sakit? Bumi ini atau manusianya?
Tiba-tiba..
Disney kehabisan magicnya..
Paris kehilangan romantisnya..
New York kota hingar binar akhirnya sunyi sepi...
Tembok Cina tak lagi menjadi benteng yg kokoh, dan
Mekkah berdesak2an mendadak kosong..

Pelukan & ciuman tiba-tiba menjadi senjata,
Tidak mengunjungi orang tua & teman menjadi tindakan cinta.

Tiba-tiba kita menyadari bahwa kekuatan, kecantikan & uang tidak berharga ketika kita tidak bisa mendapatkan ventilator yg kita butuhkan.

Bumi tetap melanjutkan hidupnya & langit msh biru.. sdgkan kita manusia ada didalam sangkar.

Sy pikir Tuhan mengirimkan pesan buat kita :
"Hi org sombong! Kalian tdk diperlukan.. Udara, tanah, air & langit tanpa kalian baik2 aja. Ketika kalian keluar dari sangkar nanti ingatlah bahwa kalian adlh tamuku Bukan tuanku.

Walaupun hanya sebuah kutipan mungkin bisa jadi bahan renungan kita bersama 🙏🏻

Jangan lupa bersyukur 🙏
Berdoa dan berjaga-jaga 🙏
#Stayhome
#cp

KITA BERCANDA, ALLAH SERIUS

☘️Jelang pergantian tahun maunya cari kalender yang banyak tanggal merahnya...
Allah kabulkan sekarang..

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

☘️Mau ganti Menteri pendidikan; "nanti belajarnya secara on line", "rapotan gak usah repot ke sekolah, cukup pakai go send"
Allah nyatakan sekarang...

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

☘️Menteri pendidikan baru sampaikan; "siswa merdeka belajar", "ujian nasional dihapus"
Allah realisasikan sekarang...

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

☘️"Gak usahlah bersusah kerja di luaran, cukup dari rumah saja"
Allah dengarkan dan kabulkan ekspektasi kita...

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

☘️Kita berdebat bagaimana mengurai kemacetan
Allah berikan solusi sekarang...

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

☘️Kita ramaikan isu pemanasan global, bagaimana mendinginkan bumi
Allah berikan jawaban sekarang...

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui...
Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang...

Segala puji bagi Allah,  Penggenggam kuasa seru sekalian alam...

Smoga kita semua dapat, memaknainya.😢😢🙏🏻

❤❤❤💜❤
STAND-UNDER.BLOGSPOT.COM
------------@-----------

Monday, July 27, 2020

AUW TJOEI LAN MUSUH PARA MUCIKARI


NYONYA LIE TJIAN TJOEN

Nama aslinya adalah Auw Tjoei Lan.

Putri ketiga yang lahir di tahun 1889, dari seorang Kapitan kaya raya di Majalengka yang bernama Auw Seng Hoe.

Kapitan Auw Seng Hoe, selain memiliki pabrik gula, juga mendirikan panti sosial buat para gelandangan dan tunanetra.

Gadis remaja Auw Tjoei Lan, sudah terbiasa mengurusi kebutuhan hidup para tunanetra di panti sosial milik ayahnya, semisal memeriksa makanan yang akan disediakan, jika menu makanan itu adalah ikan. Jangan sampai masih ada tulang ikan yang belum dibuang dari daging ikan.

Di usia 17 tahun, pada 1906, menikah dengan anak dari seorang mayor di Batavia, yang bernama Lie Tjian Tjoen.

Sejak itu, maka beliau lebih dikenal dengan panggilan Nyonya Lie Tjian Tjoen, atau Nyonya Lie......

Nyonya Lie suatu ketika bertemu dengan Dr Zigman, yang mengajaknya untuk aktif dan duduk sebagai pengurus dari Yayasan Ati Soetji.

Di Yayasan ini, Nyonya Lie menangani kasus kasus perdagangan kaum perempuan dari Tiongkok ke wilayah Asia Tenggara.

Karena ekonomi sulit, maka pada waktu itu banyak kasus perempuan yang dijual dan dijadikan sebagai pelacur.

Dalam konferensi Liga Bangsa Bangsa (sebelum ada PBB ), Nyonya Lie membuat makalah tentang tujuannya merehabilitasi sekaligus merubah nasib para perempuan korban perdagangan ini.

Dia juga mengusulkan pentingnya dibentuk semacam polisi perempuan.

Pada suatu hari, ketika Nyonya Lie sudah tinggal di rumah sendiri, di Jalan Kramat, dia mendapati seorang bayi yang baru dilahirkan, di geletakan di teras rumahnya.

Beberapa kali pula, seorang perawat, membawa bayi yang baru lahir ke rumahnya dan meminta bantuannya untuk merawat anak tersebut.

 Kasus-kasus seperti ini menggugahnya untuk mendirikan sebuah rumah yatim piatu/ panti asuhan.

Tahun 1913, Nyonya Lie mendirikan Panti Asuhan yang diberi nama Ati Soetji atau Po Liang Kiok.

Tahun 1929, Panti Asuhan tersebut pindah ke gedung baru, di daerah Kebon Sirih, di satu jalan yang akhirnya dikasih nama jalan Ati Soetji.

Tahun 1937, Nyonya Lie menerima tanda penghormatan dari Pemerintah Belanda, berupa Bintang Ridder In De Orde Van Oranje Nasaau.

Nyonya Lie adalah perempuan Tionghoa pertama yang menerima penghormatan setinggi itu dari Pemerintah Belanda.

Ini karena dedikasi nya dalam hal membela nasib kehidupan para perempuan yang menjadi korban perdagangan dan juga karena sumbangsihnya yang besar, buat anak anak yatim piatu.

Hingga sekarang, sesuai dengan perubahan ejaan Bahasa Indonesia, Yayasan Hati Suci tetap menempati Gedung di Jalan Hati Suci, Kebon Sirih - Jakarta.

Malah, berkembang dengan menjadi Sekolah Hati Suci yang cukup terkenal.

Nyonya Lie Tjian Tjoen, patut kita banggakan.

Tokoh perempuan Tionghoa di Indonesia yang juga memperjuangkan hak hak kaum perempuan, seperti Raden Ajeng Kartini . . .

Tuesday, July 21, 2020

Keterpurukan itu tidak akan menghancurkan kita


Saya mau berbagi tentang Kisah Santa Maria Magdalena. Karena hari ini adalah peringatannya.

Ok, jika nama ini disebutkan, pasti semua kenal dia. Kisah hidupnya: Menarik, Inspiratif, dan penuh dgn kejutan.

Tetapi yg jelas dia adalah Pribadi yg sangat beruntung, Pribadi yg mendapatkan banyak rahmat, dan pribadi yg mendapatkan kasih Tuhan sehingga dia bisa melihat dunia dgn segala peziarahannya ini menjadi sangat indah.

Pada akhirnya ia menjadi saksi kebangkitan Tuhan. Dia menjadi saksi cinta Tuhan. Dan dia menjadi teladan bagi kita bahwa "keterpurukan" itu tidak akan pernah:

- Menghancurkan hidup kita, ketika jiwa kita masih bisa "disentuh" oleh Tuhan (Coba kamu nyanyikan lagunya Maria Shandi dgn judul, "Sentuh Hatiku". Lirik-lirik lagunya bagus banget. Menyentuh banget. Dan tentunya membuat jiwa kita ada di dekatnya Tuhan).

"Keterpurukan" itu tidak akan menghancurkan kita, ketika jiwa kita masih bisa "dipulihkan" lagi. Jangan sampai kita gagal memahami tujuan hidup kita. Saat kita terpuruk, pikir kita, duniaku sudah berakhir, lalu kita diam saja tidak bergerak dan terus meratap saja. TIDAK! Coba sekali kita berdiri, ketika kita akan kepala kita dgn tegak, ketika kita tambah kekuatan kita, dan ketika kita mulai berjalan lagi. Wow, ada tujuan dari perjalanan hidup yg harus dituju. Ach, berarti aku masih punya harapan untuk masa depan yg gemilang (..teruskan baca yaaa ...)
[https://stand-under.blogspot.com/2020/07/keterpurukan-itu-tidak-akan.html]

Keterpurukan itu tidak akan menghancurkan kita, ketika jiwa kita masih mau "diubah". Perubahan selalu meminta "persetujuan" dari diri kita. Byk yg tdk mau berubah atau sulit berubah, ya karena tidak mau, tidak ada niat, tidak ada kehendak yg baik. Karena menikmati jiwanya yg kosong secara spiritual, tetapi memang punya kekayaan secara material, meskipun byk yg suka "nyolong dgn korupsi di sana-sini. Bisnis dgn tidak benar dan menipu masyarakat." Benar-benar dech, jiwa-jiwa yg kosong, maka akan kosong juga cara bertindaknya. Kehadirannya tidak pernah bisa membawa perubahan.

Keterpurukan itu tidak akan menghancurkan kita, saat jiwa kita masih mau "bertobat". Pertobatan itu sekalu menjadi titik balik yg sungguh luar biasa. Mereka yg sudah menyatakan dirinya berubah, ya memang harus hidup baru. Kalau bertobat, tetapi hanya untuk "menyombongkan diri", lalu seolah-olah dia paling hebat, lalu mengajak setiap orang harus seperti dia. Wah, ini udah tidak benar. Dia bisa jadi pewarta palsu itu. Jangan seperti itu. Ingat, setiap pertobatan itu unik untuk masing-masing pribadi: prosesnya, juga dinamika yg terjadi dlm diri masing-masing. Tetapi indikasinya jelas, ada hidup baru.

Maka, bisa saya tegaskan di sini, bahwa "Keterpurukan", tidak akan menghancurkan hidup kita. Dan itulah yg dialami oleh Santa Maria Magdalena. Coba kita lihat pada Injil hari ini (Untuk keseluruhannya, para sahabat sendiri yg baca ya, yaitu Yohanes 20: 1-2, 11-18)

Dalam kisah itu "memotret" situasi Maria Magdalena lagi "terpuruk". Hatinya "hancur". Saat ditanya, "Kenapa menangis?". Dia jawab sembarangan saja, dgn bahasaku, dia bilang begini, "semua orang pencuri. Tuhanku juga dudah dicuri. Aku kehilangan dia. Dia wafat digantung di salib aku sudah sakit. Sekarang jenasahnya dicuri. Kebangetan banget sich ini orang. Hancur banget aku kehilangan dia." Dia terpuruk. Dia tidak punya tongkat untuk menyangganya berdiri. Dua hanya duduk diam dlm kesedihan dan keterpurukan. Ada yg sedang mengalami situasi ini? Apakah para sahabat menyalahkan semua orang dgn "sembarangan"?

Berikutnya, ditanya lagi oleh yg lain, "Mengapa menangis terus, siapa yg sedang dicari?" Dia jawab, dgn bahasaku ya, "duh ini orang ndak tahu orang lagi sedih. Tanya-tanya melulu." Apakah kita ada dlm situasi ini? Ada yg datang dgn niat baik, tetapi hati kita tdk terbuka? Kita sudah curiga dulu!

Akhirnya, inilah yg mengubahnya. Dia dipanggil dgn namanya, "Maria". Terkejut. Matanya terbelalak. Hatinya berbunga-bunga. Dan dia berteriak, "Guru." Cukup dgn panggilan itu dia "dipulihkan, disembuhkan dan mendapatkan penghiburan." Dia menemukan Tuhan. Ada yg seperti ini, ketika mendapatkan penghiburan dari Tuhan? Hanya bisa menyebut nama itu, dgn ekspresi, " ya Tuhanku dan Allahku atau Yesus, sahabatku atau Tuhan Yesus, Juru Selamatku", dst.

Inilah ungkapan imannya, "I have seen the Lord - Aku telah melihat Tuhan." Ini pengalaman yg mengubah, yaitu ia berjumpa dgn Tuhan Yesus yg bangkit. Dia memulai hidupnya secara baru. Dia punya semangat baru. Dan dia menjadi saksi kebangkitan Tuhan.

Sebagai catatan akhirku: Saat dirimu terpuruk, masihkah kamu bisa melihat gambar Tuhan,  wajah Tuhan, ide tentang Tuhan atau mengalami perjumpaan dgn Tuhan? Ingat, keterpurukan tdk akan pernah menghancurkan jiwa kita. Bacalah kisah Maria Magdalena supaya dirimu punya semangat hidup yg baru. Jangan biarkan jiwamu terus mengalami kekosongan karena tidak pernah memberi waktu untuk Tuhan menyapamu. Janganlah terlalu "sibuk" dgn diri sendiri. Kita tdk abadi. Masih ada jalan yg abadi dan tempat yg abadi yg harus dilewati serta dituju. Tuhan Yesus memberkati. Berkah Dalem.
Hong Kong, 22 Juli 2020
Rm. Petrus Santoso SCJ
[https://stand-under.blogspot.com/2020/07/keterpurukan-itu-tidak-akan.html]

Thursday, July 9, 2020

Apa Yang Dilihat Manusia Dilihat Tuhan


💙  Nantang

Seorang juragan yang pelit punya pohon mangga yang lagi berbuah lebat.
Karena takut dicuri, dia menulis di papan lalu dipaku di batang pohon mangganya.
"Walau gue gak lihat lu ambil, tapi Tuhan lihat lu, ingat lu...!"

Keesokan harinya alangkah terkejutnya dia.
Dia lihat buah mangganya sudah habis dicuri semua...
Dan yang lebih bikin dia terkejut lagi, dia melihat si pencuri meninggalkan tulisan di bawah pohon: "Walau Tuhan lihat gue, tapi gue yakin Dia gak akan kasih tahu elu..."

😑😣

Tuhan ada di mana-mana.

Wednesday, July 8, 2020

True Love


🖐 *TRUE  LOVE* 👁

_Sepasang kakek-nenek datang ke restoran dgn saling menuntun._

Mereka duduk di bangku panjang berdua.........
di sampingku.

Si Kakek  berdiri dan memesan makanan.


Satu Hamburger, seporsi Kentang goreng dan segelas minuman.

Setelah itu kembali duduk... dan membagi Hamburger jadi dua bagian..... menghitung kentang goreng dengan cermat dan membaginya secara adil dengan si Nenek.

kemudian  mengambil  dua sedotan, menaruh gelas minuman tepat di tengah meja.

Aku memperhatikan tingkah sepasang Kakek-Nenek itu dengan rasa kagum... pikirku...
*"Wah sudah tua-tua begitu masih bisa saling berbagi & mengasihi ...*

_Si Kakek kemudian  mulai makan bagiannya.. sementara *si Nenek hanya memperhatikan.*_

Aku jadi iba melihatnya....aku
pun mendekatinya  sambil  menyodorkan kentangku :
*"Nek ambillah ini ..."*

Si Nenek menjawab :
*"Tidak usah nak..
terima kasih.......
 *kami selalu berbagi makanan yg sama"*

Sampai si Kakek selesai makan...... mengelap mulut dgn Tissue.....
*si Nenek masih saja menunggu tanpa menyentuh makanan bagiannya*.

Akupun mendekat lagi.......
dan kukatakan :

*Nek, boleh saya belikan makanan yg lain.....*
mungkin Nenek tidak suka yg ini?"

Si Nenek menjawab :
*"Tidak Nak... Terimakasih.."*

Lalu aku bertanya lagi :
*"Kalau begitu kenapa makanannya tidak dimakan.............*
 katanya kalian suka berbagi ?"

Kata si Nenek:
*"SAYA SEDANG MENUNGGU GANTIAN GIGI PALSUYA SAMA KAKEK.......*

🖐😍

so sweeeettttt

*#TUA TETAP MESRA#*

--------------

KEKUATAN DARI PIKIRAN

Pada suatu seorang bapak pulang dari kantornya dengan membawa berita buruk. Ia baru saja dipecat dari pekerjaannya. Istrinya tidak terkejut mendengar berita itu karena suaminya sudah empat kali kehilangan pekerjaan selama tujuh tahun. Bapak tersebut terus menerus mengulangi alasannya yang sama, seperti bosnya tidak mengenali kemampuannya dan memperlakukannya secara  tidak adil atau kawan-kawan kerjanya iri hati.  Ia terus menerus menyalahkan orang lain. Baginya orang lain yang selalu salah dan bukannya dirinya.  Akibatnya, ia mudah marah dan terus menggerutu. Karena itu, istrinya diam saja ketika suaminya mengatakan kepadanya  : “Istriku, jangan bersedih. Saya pasti segera mendapatkan pekerjaan lagi”. Istrinya tersebut tahu bahwa suaminya akan mengalami persoalan yang sama kecuali ia bisa berhenti menyalahkan orang lain dan mulai mengubah  pandangannya. 

Cerita tersebut mengingatkan kita bahwa kebahagiaan hidup tidak ditentukan oleh keadaan di sekitar kita, tetapi oleh cara pandang kita. Kita mungkin tidak dapat mengubah keadaan yang tidak menyenangkan, tetapi kita dapat mengubah cara pikir kita. Kebahagiaan hidup datang dari pikiran yang positif. Tiada satu pun manusia menyukai situasi yang menyakitkan. Akan tetapi, ketika kita melihatnya dengan cara pandang yang penuh iman dan harapan, kita  akan menyaksikan karya Allah dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita : “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 28).

Cara pandang kita menentukan kebahagiaan hidup kita. Dengan kata lain, kebahagiaan hidup dimulai dengan sebuah pilihan yang sudah kita pikirkan.  Ketika kita memilih kebahagiaan, kita pun akan merasa bahagia. Pikiran kita memiliki relasi yang kuat dengan perasaan. Jika kita ingin mengalami perasaan yang damai, pikiran kita juga harus dipenuhi dengan hal-hal yang baik. Tidak mungkin sesuatu yang baik muncul dari pikiran yang negatif. Sesuatu yang baik pasti datang dari pikiran yang baik. Pikiran yang baik akan mengubah keadaan yang buruk menjadi baik.

Hidup memang pilihan. Pilihan merupakan tawaran dua hal yang berlawanan. Kehidupan ini menawarkan kepada kita kematian atau keselamatan, berkat atau kutukan, kebaikan atau kejahatan. Menghadapi pilihan yang berbeda tersebut, Allah menghendaki kita memilih kehidupan, berkat, dan kebaikan.

Memilih kebaikan tidak berarti kita diam saja, tanpa usaha untuk mencapainya. Usaha kita itu diarahkan oleh Allah sendiri. Allah tidak pernah meminta kita melakukan sesuatu tanpa memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat menyelesaikannya. Memulai sesuatu yang baik tidak sesulit menyelesaikannya.

Untuk memilih yang baik, kita jangan sampai membiarkan kekuatan dari luar mengontrol pikiran kita. Sebaliknya, kita harus memberi peranan Allah dalam diri kita untuk mengendalikan pikiran kita. Pikiran yang dikendalikan Allah pasti benar dan baik.

Untuk membentuk pikiran yang baik, kita pasti banyak tantangan. Ketekunan pada waktunya pasti akan menghasilkan pikiran yang baik.   Setiap kesulitan yang kita hadapi pasti mendekatkan kita pada  keberhasilan. Karena itu, pikiran yang baik dimulai dengan sebuah pilihan yang ada dalam pikiran kita. Pilihlah pikiran yang baik, maka kebahagiaan pasti memenuhi kehidupan kita.

Salam Tangguh
Romo Felix Supranto, SS.CC

-------------------



Wednesday, July 1, 2020

Rindu Akan Kematian


*Rindu akan Kematian*

Sudah lama dia menginginkan. Berulangkali dia mengatakannya. Dia semakin mengungkapkan itu setelah ibunya wafat di usia lanjut, sekitar 110 tahun, beberapa bulan lalu. Itulah kerinduannya: rindu akan kematian.

Ketika raganya semakin rapuh, tidak ada selera makan dan bicara lagi, kalau ditanya, jawabannya selalu senada: kerinduan akan kematian. Waktunya dianggapnya sudah dekat. Demikian juga saat Kamis pagi mau dibawa ke RS Elisabeth, Semarang, dia menyatakan yang sama. Di rumah sakit pun masih sempat mengutarakan yang sama, malahan ditambahi dengan perasaan sudah berjumpa dengan ibu dan kerabatnya yang sudah mendahului.

Mgr Julianus Sunarka, engkau sudah merasa waktunya tiba. Engkau merasa bahwa saatnya sudah selesai, sudah tuntas dengan apa yang engkau rasakan sebagai tugas panggilanmu. Cintamu akan pengembangan Gereja setempat dan bertumbuhnya para imam dioses, baik di Semarang dan terutama di Purwokerto menjadikanmu merasa sudah berbuah, sehingga engkau telah merasa siap meninggalkan itu dengan bangga. Engkau tidak ragu akan masa depan, dan karenanya mengaku bukan lagi pemilik masa depan itu.

Beberapa hari sebelum sungguh melemah, Mgr Narko masih sempat mencarikan sumber air untuk Girisonta. Itu peningalanmu untuk rumah yang ditempati, bahkan tempat istirahatmu. Engkau ingin memastikan kebutuhan dasar hidup rumah dan komunitas terjamin dan terjaga. Setelah memastikannya, engkau siap meningggalkannya.
Mgr Sunarka, saat istirahat sudah tiba. Engkau meninggalkan kami dengan wajah segar dan senyum cerah. Engkau pergi dengan lega dan damai, tak ada lagi kegelisahan dan kecemasan, bahkan pula tiada lagi rasa sakit.

Saat dipakaikan jubah, kasula dan lainnya oleh para suster di Elisabeth, engkau dengan tenang membiarkan digerakan, diangkat dan dipersiapkan. Semuanya berjalan dengan enak dan mudah. Engkau telah lega, telah damai. Istirahatmu begitu tenang, dalam senyum. Dia meninggalkan pertarungan hidup di dunia ini dengan tenang. Pergi sebagai pemenang.

Selamat jalan, Bapak Uskup, banyak yang sedih dan kehilangan. Namun engkau pergi dengan tenang dan menang. Engkau telah merindukannya, dan bahkan berharap segera terjadi. Engkau pergi tanpa duka, sebab engkau tahu kemana engkau pergi, dan kepada siapa engkau datang menghadap.

Mgr Julianus Sunarka, beristirahatlah pemenang, beristirahatlah dengan tenang!

Terimakasih atas segalanya. Jasamu tak akan lekang, walau engkau tahu waktumu berada dalam batas, namun engkau berada dalam deretan kaum pemenang kehidupan. Berkat Tuhan menyertaimu selalu. AMDG!

(Rm. T. Krispurwana Cahyadi, SJ)

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)