Latest News

Showing posts with label Katolik Timur. Show all posts
Showing posts with label Katolik Timur. Show all posts

Friday, July 12, 2013

Surat Dari Biara St. Maron Kepada Paus Hormisdas

Pada tahun 517 AD, sejumlah besar biarawan meninggalkan biara St. Maron, dan pergi ke Biara St. Simon sang Stylite murid St. Maron dekat Alepo. Dalam perjalanan menuju biara itu mereka diangkap oleh sejumlah tentara pendukung bidaah monofisitisme (Kristus hanya memiliki satu kodrat, bertentangan pengajaran Katolik bahwa Kristus memiliki dua kodrat tak terpisah tak tercamput). Tiga ratus lima puluh biarawan dibunuh. Hanya sedikit yang selamat dan terluka dan berhasil melarikan diri. Kemudian Alexander pemimpin biara St. Maron dan pemimpin biara-biara di sekitarnya menulis kepada Paus Hormisdas dan memberitakan kepada Paus mengenai pembantaian oleh kaum Monofisit ini. Mereka juga mengatakan bahwa banyak biara dibakar dan meyakinkan Paus bahwa para biarawan tetap setia kepada Gereja Katolik dan tidak takut menderita kematian karena iman mereka. Surat Alexander ini sedikit banyak menunjukkan kepada otoritas yang dimiliki Paus dalam Gereja-gereja Timur, di masa ketika Gereja Antiokhia sedang berada dalam krisis besar otoritas Paus sebagai Patriarkh Gereja Universal nampak semakin jelas. Para biarawan dari St. Maron inilah yang kemudian berkembang menjadi suatu tradisi tersendiri yang kita kenal sebagai Gereja Maronit, satu-satunya Gereja Timur yang tidak memiliki badan Ortodoks yang terpisah dari Roma.

Kepada Yang Tersuci dengan kekudusan yang mendalam, Hormisdas, Patriarkh Universal, yang duduk di Tahta Petrus, Pangeran Para Rasul. Kami menyampaikan permintaan penuh doa dari hamba yang hina pemimpin biara-biara di wilayah Syria II dan semua biarawannya.

Karena rahmat Kristus, Penyelamat kita, mendorong kami berlari kepadamu Yang Terberkati [sapaan khas Gereja-gereja Timur kepada seorang Uskup], seperti orang yang berlindung dari hujan badai di pelabuhan yang aman, kami percaya, bahwa engkau adalah perlindungan kami, walaupun kami menderita kesusahan yang teramat berat, kami menanggungnya dengan sukacita, karena kami percaya, bahwa penderitaan dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemuliaan abadi yang akan disingkapkan bagi kami.

Karena Kristus, Allah kita, telah menetapkan engkau sebagai Pemimpin dan Gembala dan Tabib bagi jiwa-jiwa, adalah tugas kami untuk menyampaikan kepadamu penganiayaan yang telah kami derita, agar engkau menyadari bahwa ada serigala yang tanpa belas kasih, yang memecah belah kawanan domba Kristus dan kami memohon kepadamu agar engkau dengan tongkatmu mengusir para serigala ini dari kawanan domva, dan untuk menyembuhkan jiwa dengan pengajaran Sabda Tuhan, dan rawatlah mereka dengan doa-doamu� baik Severus [Patriarkh Antiokhia] dan Petrus [Uskup Apamea]�karena mereka berusaha memaksa kami untuk menolak ajaran yang benar dari Konsili Chalcedon.

Saat kami sedang dalam perjalanan menuju Biara St. Simon untuk kepentingan Gereja, kami diserang oleh orang-orang jahat yang membunuh 350 orang dari antara kami dan melukai banyak lainnya. Bahkan ada diantara kami yang melarikan diri ke gereja-gereja untuk berlindung, tetap dibunuh di hadapan Altar. Maka kami memohon kepadamu Bapa Suci bangkitlah dengan kekuatan dan ketekunan dan berbelaskasihlah atas tubuh kami yang terluka ini; karena engkau adalah kepala dari semua�karena engkau adalah gembala sejati dan tabib yang merawat domba-domba dan keselamatan mereka: �Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-dombaku mengenal Aku..�[Yoh10:14-16]. Jadi janganlah mengabaikan kami Yang Tersuci, karena setiap hari kami berhadapan dengan luka-luka yang mematikan.

Tertanda
Saya, Alexander, karena rahmat Allah, Imam, Pimpinan Biara St. Maron.
[Menyusul tanda tangan semua biarawan di Biara itu dan para Imam lainnya]

Sumber: Dau, B 1984. History of the Maronites- Religious, Cultural and Political. London: Lebanese Maronite Order. p.172-175

Surat ini sedikit banyak mengingatkan kita kepada Konsili Chalcedon sendiri dimana surat Paus Leo dibacakan dan para Bapa Konsili berseru: 
�Inilah iman para bapa, inilah iman Para Rasul. Kami semua mempercayainya, inilah kepercayaan ortodoks. Terkutuklah mereka yang menolaknya. Petrus telah berbicara melalui Leo. Begitulah ajaran Para Rasul. Dengan saleh dan benar Leo mengajarkannya, begitu juga Cyril. Kenangan abadi akan Cyril. Leo dan Cyril mengajarkan hal yang sama, terkutuklah mereka yang tidak mempercayainya. Inilah iman yang benar. Kami yang ortodoks mempercayainya. Inilah iman para bapa.� (Ekstrak dari Akta sesudah pembacaan surat St. Leo)
Disalin ulang oleh Katolisitas Indonesia dari Blog Pater Daniel Pane CSE

Thursday, June 6, 2013

Katolisisme Tidak Sama Dengan Latinisme


�Kita harus berjuang untuk memastikan bahwa Latinisme dan Katolisisme tidak lagi bersifat sinonim, bahwa Kekatolikan harus terbuka kepada setiap kebudayaan, setiap semangat, dan setiap bentuk organisasi yang selaras dengan kesatuan iman dan cinta kasih. Pada saat yang sama, dengan teladan kita sendiri, kita harus mendesak Gereja Ortodoks untuk mengakui bahwa persatuan [�] dengan Tahta Petrus dapat dicapai tanpa membuat mereka meninggalkan Ortodoksi- 

Yang Terberkati Maximos IV
Patriarkh Antiokhia, Alexandria dan Yerusalem untuk Gereja Katolik Melkite

Beberapa bulan ini saya telah membaca buku �Gereja Melkite Dalam Konsili Vatikan II� yang berisi berbagai pidato, intervensi, dan catatan Patriarkh Maximos sejak masa persiapan Konsili sampai pada penutupannya. Dalam masa-masa itu Maximos menunjukkan visinya yang tegas bahwa Katolisisme harus universal, Gereja Katolik tidak identik dengan Gereja Latin.


Memang benar bahwa dari 1,1 milyar umat Katolik, hampir seluruhnya adalah anggota Gereja Latin, dan Pengganti St. Petrus menggembalakan sebuah Keuskupan Ritus Latin dan pada umumnya ia menggunakan ritus Latin untuk merayakan Liturgi Suci yang dipimpinnya. Tetapi ini sama sekali tidak berarti bahwa Ritus Latin adalah Ritus utama Gereja, hal itu juga tidak berarti bahwa Gereja Latin adalah �Gereja utama� dalam Gereja Katolik. Sebaliknya, yang benar ialah Gereja Latin adalah satu dari 22 Gereja sui-iuris (otonom) yang membentuk Gereja Katolik dengan Uskup Roma sebagai kepala persekutuan.


Sejak berakhirnya Konsili Fireze (Florence) telah terjadi ketidakadilan dalam Gereja Katolik yang dimulai dengan penempatan para Kardinal Romawi secara lebih terhormat daripada para Patriarkh dalam Konsili-konsili dan dalam upacara-upacara resmi Gereja Katolik (pada Konsili Firence sendiri para Patriarkh masih diberi kehormatan lebih tinggi, namun sesudahnya barulah kekacauan itu dimulai).


Kekacauan ini kemudian merambat dari atas ke bawah dan berakhir pada Latinisasi besar-besaran terhadap Gereja-gereja Timur yang bersekutu dengan Roma. Seringkali Latinisasi ini terjadi karena sebagian Uskup dan Imam yang menjadi misionaris di daerah-daerah Timur secara salah menganggap bahwa Katolisisme identik dengan Latinisme dan mencurigai apa saja yang berbau Timur.


Kita bersyukur bahwa Roh Kudus tidak tinggal diam, perlahan-lahan para Paus bertindak menghentikan Latinisasi. Saat yang paling menentukan adalah Paus Leo XIII dengan ensiklik Orientalium Dignitas yang menjadi awal titik balik yang mencapai puncaknya pada Konsili Vatikan II yang memberi mandat kepada Gereja-gereja Timur untuk kembali kepada tradisinya yang asli dan memeliharanya.


Semua Paus pasca-Vatikan II menunjukkan penghormatan dan pengakuan terhadap tradisi-tradisi Timur; Paulus VI mengizinkan untuk tidak menggunakan �filiouqe� (dan Putera) pada Pengakuan Iman Nicaea-Konstantinopel yang dinyanyikan di Gereja-gereja Timur, Yohanes Paulus II menulis ensiklik Orientale Lumen yang mengakui kekayaan warisan rohani Gereja-gereja Timur dimana sebagai orang Polandia ia cukup dekat dengan Gereja-gereja Katolik Ritus Byzantine yang ada di negaranya.


Kembali ke Konsili Vatikan II, pada masa Konsili itu para Patriarkh Timur masih juga ditempatkan dalam urutan kehormatan sesudah para Kardinal Romawi. Patriarkh Maximos menentang urutan ini dan meminta agar tatanan kehormatan yang tradisional dan kuno dikembalikan. Sejumlah Uskup Latin menentangnya dan mengatakan bahwa Gereja Katolik Timur adalah �buatan� Paus dan karenanya para Patriarkhnya tidak layak diperlakukan seperti yang diatur dalam Konsili-konsili kuno. Patriarkh Maximos menjawab mereka (dengan perkataan yang merupakan perkataan favorit saya):


�5. Akhirnya, keberatan yang diajukan adalah saat yang wajar untuk mengakui keutamaan para Patriarkh Timur sebagaimana mereka miliki sebelum skisma adalah saat para Patriarkh �sejati� yaitu para Patriarkh Ortodoks menyetujui untuk membicarakan persatuan. Tetapi para Patriarkh Timur yang sekarang hadir di Konsili ini adalah buatan baru dari Tahta Suci, dan karenanya memberikan tingkatan dan kuasa itu tidaklah tepat.


- Konsep ini, yang menyangkal bahwa para Patriarkh Katolik Timur adalah pengganti yang legitim dari para pendahulu mereka di tahta masing-masing, adalah senjata baru para �latinis� yang digunakan untuk menentang para Katolik dari Ritus-ritus Timur. Malang bagi mereka, karena walaupun konsep ini mungkin akan diterima oleh para Ortodoks yang terpisah dari Roma, namun tidak dapat diterima oleh orang Katolik dan secara mutlak bertentangan dengan pemikiran para Paus sendiri.


Karena kami tidak dapat menyajikan begitu banyak teks-teks kepausan yang mendukung pandangan kami, kami hanya membatasi dengan mengajukan teks-teks yang berkaitan dengan Kepatriarkhan Antiokhia kami sendiri, yang saat dijabat oleh Cyril VI Tanas menyatakan persatuan dengan Roma tahun 1724. Saat utusan Paus menahtakannya pada tanggal 25 April 1730, utusan Paus mengakui dia sebagai �Patriarkh Antiokhia yang legitim.� (Masi, Vol 46. col, 189) Sementara itu Paus Benediktus XIV, dalam pidatonya pada konsistori 3 februari 1744, mengakui Cyril VI sebagai satu-satunya pejabat Tahta Ortodoks yang sejati di Antiokhia, dan mengatakan tentang Patriarkh tandingganya Sylvester �ia telah merampas tahta patriarchal� dan megatakan kepada para Melkite bahwa didalam mereka �sisa-sia terhormat dari Gereja Antiokhia, yang sebelumnya terkubur, telah bangkit kembali kepada kehidupan� (Ibid., col. 340)


Dalam surat tanggal 29 Februari 1744, yang ditujukan juga kepada Patriarkh Cyril, Benediktus XIV mengungkapkan dirinya dengan cara ini: �Sementara kami mengakui bahwa Gerea Antiokhia Yunani yang terhormat, telah terpisah dari tahta Roma untuk waktu yang lama karena sksma yang mengerikan dan dikendalikan oleh para Patriakh yang terjangkit wabah skisma, sekarang akhirnya telah diserahkan kepadamu hai saudara, untuk kau jaga sebagai gembalanya yang sah.� (Ibid. col. 341) Dan Paus melanjutkan dengan menyatakan bahwa ia sungguh bergembira karena ia kini dapat sekali lagi memasukkan nama Patriarkh Antiokhia ke dalam diptychs Gereja Roma. Dari semua ini, jelaslah bahwa, bagi para Paus, Kepatriarkan Katolik Melkite Yunani adalah kelanjutan yang sah dari suksesi Tahta Antiokhia. Karenanya hak dan keistimewaan yang sama adalah hak bagi para Patriarkhnya sebagaimana para pendahulu kuno mereka.

Keberatan lain dapat diajukan, dan akan mudah untuk menjawabnya. Jantung utama dari permasalahan ini adalah: haruskah Gereja Katolik pada masa kita secara murni dan sederhana mengakui perkembangan yang hanya terjadi dalam lingkungan Latin Barat yang memunculkan Kekardinalan, atau harusnya sekali lagi diadakan penyelarasan berbagai institusi modern Barat dengan institusi yang lebih kuno di Timur? Dengan kata lain, apakah Katolisisme adalah perluasan Latinisme yang bersifat menaklukkan? Ataukah Katolisime adalah institusi ilahi, supra-regional, supra-nasional dimana tradisi Timur dan Barat memiliki hak yang pada dasarnya sama? Masalah tingkatan para Patriarkh Timur bukanlah masalah keutamaan dan kemuliaan kosong. Tetapi, menunjukkan suatu pengembalian kepada konsep eklesiologi yang lebih otentik dan apostolik. 


Paus Pius XII dengan Patriarkh Antiokia, Maximos IV
Dalam sesi-sesi Konsili selanjutnya urutan kehormatan para Patriarkh dipulihkan dan terjadi perkembangan yang positif. Namun, sesudah Vatikan II terjadilah suatu perkembangan yang sangat negatif yaitu diangkatnya para Patriarkh Timur menjadi Kardinal. Pengangkatan ini pada umumnya disambut dengan ketidakpuasan dan kekecewaan di kalangan Timur, walaupun jalan tengah dapat diambil yaitu para Kardinal Patriakh tidak menerima gelar berupa dekanat, Paroki, atau Keuskupan di sekitar Roma.

Secara tradisional para Kardinal adalah pembantu Paus sebagai Patriarkh Gereja Latin. Dewan Kardinal terdiri terutama dari 6 orang Uskup yang menangani keuskupan-keuskupan pinggiran kota Roma yang pada awal abad pertengahan memiliki banyak penduduk dan para Uskupnya memiliki peranan penting namun pada masa ini enam keuskupan itu hanya menjadi daerah pinggiran yang sepi dan secara nyata tidak memiliki peran apa-apa. Selebihnya para Kardinal terdiri dari para Pastor di Paroki-paroki besar di kota Roma, dan para Diakon yang memimpin diskateri-diskateri (komisi-komisi) Keuskupan. 


Sementara saya tidak keberatan seorang Patriarkh Timur mengikuti konklaf (sementara beberapa orang Katolik Timur merasa aneh jika Patriarkh mereka harus terlibat dalam pemilihan Patriarkh Gereja Roma) dan bahkan merasa sangat perlu para Patriarkh Timur mengikuti konklaf, sangatlah tidak tepat jika mereka diangkat menjadi Kardinal Romawi. Tampaknya jauh lebih tepat dan lebih baik jika aturan konklaf (pemilihan Paus) diubah menjadi konklaf diikuti oleh para Kardinal Romawi dan semua kepala Gereja-gereja sui iuris dalam Gereja Katolik. Dibalik persoalan Kardinal ini, masalah sebenarnya adalah sama seperti yang diungkapkan Patriarkh Maximos yaitu eklesiologi yang terlalu berorientasi kepada Gereja Latin.


Pidato Maximos IV dan pengangkatan para Patriarkh sebagai Kardinal menunjukkan bahwa kesetaraan antara Gereja Latin dan Gereja-gereja Timur sebagai sesama Gereja otonom dalam persekutuan Gereja Katolik belum dicapai sepenuhnya.


Ditulis ulang dari tulisan Frater Daniel Pane.CSE dengan beberapa penambahan.

Sunday, May 26, 2013

Gereja Katolik Timur Maronit

Lebanon adalah sebuah kota dengan warisan biblis yang begitu kaya. Kayu cedar dari Lebanon adalah sumber kayu untuk Kuil Salomo (1 Raja-raja 5:5-7) dan kayu cedas sendiri, begitu sering disebutkan didalam Kitab Perjanjian Lama. 

Lebanon digambarkan sebagai asal muasal Kekristenan, karena Yesus Kristus mengunjungi Tirus bersama BundaNya, Maria, dan membuat sebuah mukjizat kepada Puteri wanita Siro-Fenisia, seperti yang tercatat dalam Matius 15:21-28 dan Markus 7:24-30. Lebanon adalah rumah Gereja Katolik Maronit. Salah satu dari enam Kepatriarkan didalam Gereja Katolik Timur.

Santo Maron
Maron, seorang sahabat St. Yohanes Krisostomus, adalah seorang biarawan dari abad keempat yang meninggalkan Antiokhia menuju Sungai Orontes untuk memasuki kehidupan asketik, yang mengikuti tradisi (pola hidup) St. Antonius dari Gurun dan St. Pachomius dari Mesir. Dikemudian hari, Ia memiliki banyak pengikut yang mengadopsi kehidupan monastiknya. Setelah kematian St. Maron pada tahun 410, murid-muridnya mendirikan sebuah biara yang didedikasikan untuk mengenangnya dan membentuk nukleus dari Gereja Maronit.

Gereja Maronit segera menerima ajaran Iman dari Konsili Kalsedon pada tahun 451. Saat itu 350 biarawan dibunuh oleh Kaum Monofisit Antiokia, umat Gereja Maronit segera mengungsi ke pegunungan di Lebanon. Saling surat menyurat pun menjadi sebuah sebuah perantara bagi mengenai peristiwa ini, yang membawa hasil pada pengakuan Kepausan terhadap Maronit oleh Paus Santo Hormidas pada 10 Februari  518.

Kematian Patriark Antiokhia sebagai martir pada tahun 602 meninggalkan Maronit tanpa seorang pemimpin, dan peristiwa ini menuntun mereka untuk memilih Patriark Maronit pertama mereka, St. Yohanes Maron pada tahun 685.

Sedikit informasi terdengar dari Maronit selama 400 tahun, karena mereka diam-diam melarikan diri dari Invasi Islam ke pegunungan di Lebanon, hingga pada masa Perang Salib ketika Raymond dari Toulouse menemukan Maronit di pegunungan dekat Tripoli, Lebanon dialam perjalanannya untuk menaklukan kota Yerusalem. Gereja Maronit sekali lagi mengkonfirmasi kesetiaan mereka kepada Paus pada tahun 1181. Patriark Maronit, Yeremia, menghadiri Konsili Lateran IV pada tahun 1215, diresmikannya Universitas Maronit di Roma pada tahun 1584 oleh Paus Gregorius XIII. Gereja Maronit selalu setia kepada Roma.  

Gereja Maronit, berdasarkan asal-usul kehidupan monastik mereka, berhasil bertahan terhadap tekanan dan bahkan penganiayaan dalam usaha mereka, untuk tetap teguh melestarikan Gereja mereka. Lebanon adalah satu-satunya negara di Asia yang menganut budaya Kristen, terutama karena Gereja Maronit. Perayaan Liturgi Ilahi atau Misa Kudus juga diucapkan dalam bahasa asli, yaitu bahasa Arab di Lebanon. Dan sedangkan pada saat Konsekrasi didalam Perayaan Ekaristi, juga dirayakan dalam Bahasa Aram, Bahasa Tuhan kita Yesus Kristus.

Gereja Maronit di Lebanon hingga saat ini mengizinkan pria berkeluarga menjadi Imam. Mereka menerima karunia seksualitas manusia dari Allah, yang berkata, �Tidaklah baik jika manusia itu sendiri� (Kejadian 2:18). Alkitab dalam bahasa Ibrani pun mencatat orang-orang Lewi yang merupakan Imam Israel juga diizinkan untuk menikah (Imamat 21:7-13; Yehezkiel 44:22). Santo Petrus sendiri, Paus pertama kita, adalah seorang yang berkeluarga, seperti yang kita ketahui dari penyembuhan mertuanya pada Injil (Matius 8:14-15, Markus 1:29-31, Lukas 4:38-39). 

Santo Paulus juga menegaskan kembali dalam tradisi: Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas� (1 Kor 9:5). Imam yang memilih untuk selibat diberikan sebuah kehormatan besar didalam Gereja-gereja Timur dan banyak Imam memilih hal tersebut demi Kerajaan Allah (Matius 19:12). Praktek selibat dipraktekkan oleh Uskup dan para imam yang masih lajang pada penahbisan atau telah menjadi duda. Paus terakhir yang merupakan pria berkeluarga adalah Paus Adrianus II (atau yang dikenal Hadrianus II) yang menjabat sebagai Paus dari tahun 867 M hingga 872 M.   

Gereja Katolik Maronit tumbuh subur terutama sejak Konsili Vatikan II, dan sekarang menjadi Gereja Katolik Timur terbesar ketiga. Gereja Katolik Maronit memiliki 3.300.000 umat di Lebanon dan seluruh dunia, termasuk paroki-paroki di Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Siprus, Meksiko, dan Amerika Serikat. Kita sungguh terberkati karena boleh memiliki Seminari Maronit, Ratu Kita dari Libanon di Washington D.C., yang didirikan pada tahun 1961. 

Kepala Gereja Katolik Maronit sekarang adalah Patriark Antiokia untuk Maronit, Patriarkh Kardinal Bechara Pierre Rai.

Interior Altar Gereja Katolik Maronit
Dominus illuminatio mea!
Diterjemahkan oleh Katolisitas Indonesia dari Maryourmother.

Thursday, April 25, 2013

Imam Katolik Timur Yang Menikah

Pastor Lawrence Cross, seorang Imam Katolik Rusia bersama istri dan anaknya
Didalam kekristenan Timur, antara Gereja Katolik Timur dan gereja-gereja Orthodox terdapat dua panggilan hidup bagi seorang Imam, dimana diantaranya adalah menapaki hidup didalam jenjang perkawinan dan tetap terikat dalam Tahbisan Imamat. Namun ada juga panggilan untuk hidup selibat seperti para Imam Katolik Roma. Panggilan untuk menjadi seorang Imam yang menikah, dipandang sebagai panggilan "untuk mencintai lebih" dan untuk memperluas kembali peran Imam didalam keluarga itu sendiri, ujar Pastor Katolik Rusia, Lawrence Cross.

Pastor Cross adalah seorang Professor dari Universitas Katolik Australia di Melbourne. Beliau pun adalah salah satu pembicara dalam �Seminar Krisostomus� di kota Roma pada tanggal 13 November 2012 lalu. Seminar ini sendiri diadakan untuk menelaah sekaligus juga memfokuskan kembali sejarah dan praktek imam yang hidup menikah didalam Gereja Katolik Timur.

Kitab hukum kanonik Gereja Katolik Timur yang berlaku atau Codex Canonum Ecclesiarum Orientalium, didalamnya dikatakan bahwa "didalam cara mereka menjalani kehidupan keluarga dan mendidik anak-anak mereka, para Imam yang telah menikah telah menunjukkan sebuah gaya hidup yang asing bagi umat beriman." Pembicara pada Konferensi Roma yang disponsori oleh Universitas Katolik Australia dan Institut studi Kekristenan Timur �Sheptytsky� di Universitas Santo Paulus di Ottawa � berpendapat bahwa hidup panggilan sebagai imam yang menikah di Gereja Timur tidak dapat dipahami terpisah dari pemahaman tentang panggilan sakramental bagi pasangan umat yang menikah.

"Mereka yang dipanggil menjadi imam menikah dalam kenyataannya adalah dipanggil untuk menjalani sebuah jalan spiritual yang dimana pada tempat yang pertama ditandai dengan hubungan suami-istri dan sebuah keluarga," katanya, dan Tahbisan Imamat pun juga dibangun di atas panggilan mereka sebagai laki-laki yang menikah. Pastor Cross dan juga pembicara lain dalam Konferensi pun mendesak peserta seminar, untuk memahami martabat panggilan menikah seperti yang diwariskan oleh Beato Paus Yohanes Paulus II. Sebagai ekspresi sakramental kasih Allah dan sebagai jalan menuju kesucian terdiri dari tindakan sehari-hari dengan memberi diri dan pengorbanan yang dilakukan untuk demi kebaikan orang lain.

"Hidup menikah dan berkeluarga tidak bertentangan dengan pelayanan imamat," kata Pastor Cross. Seorang pria yang telah menikah dan juga telah ditahbiskan sebagai imam itu juga terpanggil "untuk mencintai lebih dalam lagi dan juga untuk memperluas rasa kasihnya kepada anak-anak dan kepada semua orang yang merupakan sebuah keluarga.�

Dominus illuminatio mea!
Diterjemahkan oleh Katolisitas Indonesia dari situs Patheos.com dengan beberapa pengubahan.

Wednesday, July 18, 2012

Gereja Universal dan Gereja Partikular

Pertama-tama mari kita mengenal dahulu apa itu Gereja Universal dan Gereja Partikular.

1. Gereja Universal yaitu Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri, Gereja Katolik. Gereja itu Katolik, artinya Universal, karena Kristus hadir di dalamnya. �Di mana terdapat Kristus, di sana jugalah Gereja Katolik� (Santo Ignatius dari Antiokia) dan sekaligus pula merupakan persekutuan antara 1 Gereja Katolik Roma dengan 22 Gereja Katolik Timur dan Paus Roma sebagai pemimpinnya.

2. Gereja Partikular,adalah persekutuan umat beriman dalam kesatuan iman dan sakramen dengan Uskup mereka yang ditahbiskan dalam tradisi Apostolik dan dalam kesatuan dengan Gereja Roma.

Disini saya akan mencantumkan sebuah video yang menceritakan apa itu Gereja Katolik yang satu, kudus, Katolik dan apostolik




Gereja Katolik adalah Gereja yang Kristus dirikan sendiri ketika ia mengatakan Matius 16:18-19"Di atas batu karang ini AKAN kudirikan Gereja-Ku". Dalam kata AKAN, kita tahu bahwa Kristus benar-benar akan mendirikan Gereja-Nya namun Gereja pada saat itu masih belum muncul. Nah kapan Gereja yang Kristus dirikan sendiri ini muncul? Gereja Katolik lahir karena adanya 7 Sakramen, yang dimana 7 sakramen ini tercurah ketika Lambung Yesus ditusuk oleh seorang prajurit yang bernama St. Longinus (disebut Santo karena setelah ia menyalibkan Yesus, dikemudian hari ia bertobat dan mati sebagai martir demi imannya) dan dari lambung-Nya, keluarlah darah dan air yang melambangkan 7 Sakramen. Lalu kapan Gereja lahir? Gereja Katolik itu lahir pada Hari Raya Pentakosta.

Lalu setelah peristiwa Pentakosta, 12 Rasul yang hatinya membara dengan terang kuat kuasa Roh Kudus berpencar ke seluruh negeri dengan mewartakan Injil keselamatan dan Para Rasul tak ketinggalan pula untuk mendirikan Gereja-Nya disana. Pertama-tama Sang Pangeran Para Rasul mendirikan Gereja Antiokia lalu menyerahkannya kepada St. Evodius dan kemudian pergi ke Roma, mendirikan Gereja Roma dan menjadi Uskup di sana hingga menjadi martir. St. Bartolomeus dan St. Tadeus ke Armenia, St. Thomas ke wilayah Chaldea (Babilonia) lalu ke India,  St. Yohanes Rasul ke Efesus dan menjadi Uskup di sana. St. Andreas ke Asia Kecil dan Bizantium dam St. Markus ke Afrika mendirikan Gereja Alexandria. Dan setelah didirikan Gereja-gereja Partikular ini, sebut saja Iblis kan senang sekali apa yang disebut Perpecahan.

Seperti paska Konsili Kalsedon 451 M yang menghukum Bidah Monofisitisme yang akhirnya membuat sejumlah Gereja-gereja partikular memisahkan diri dari Bunda Gereja Katolik dan kemudian membentuk persekutuan sendiri bernama gereja Ortodoks Oriental dengan Uskup Oriental Alexandria ssebagai pemimpin persekutuan ini. Kemudian, paska Skisma Besar 1054, gereja-gereja partikular memisahkan diri dari Bunda Gereja Katolik dan kemudian membentuk persekutuan sendiri bernama gereja Ortodoks Timur dengan Uskup Konstantinopel sebagai pemimpin persekutuan ini.

Meskipun demikian, Tuhan Yesus tidak akan membiarkan Gereja-Nya terpecah belah seperti ini, Gereja Katolik selalu berusaha membawa pulang puteri-puteri terpisah tersebut kembali ke pangkuannya. Seperti seorang Ibu yang ingin memulangkan anaknya ketika anaknya pergi darinya. Dan usaha ini pun tidak sia-sia, usaha ini benar-benar membuahkan hasil yang begitu memuaskan. Nah, Gereja yang kembali ke Pangkuan Takhta Suci ini ini disebut Gereja Katolik Timur.

Namun Tradisi antara Gereja Katolik Roma dengan Gereja Katolik Timur berbeda, namun Setiap Puteri-puteri Gereja Katolik mengakui dan memiliki ajaran iman dan moral yang sama Bunda.  Setiap Puteri-puteri Gereja Katolik berada dalam kesatuan iman dan sakramental satu sama lainnya. Yang tetap mengakui bahwa Paus-lah Wakil Kristus didunia ini dan sekaligus Suksesor Apostoliknya Sang Pangeran Para Rasul.

Dominus illuminatio mea!

Tuesday, July 17, 2012

22 Gereja Katolik Timur


Gereja Katolik Timur adalah sebutan bagi Gereja-gereja Timur yang bersatu kembali dengan Katolik Roma yang bersatu padu membentuk ciri-ciri Gereja Kristus, yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik dengan Paus Roma sebagai pemimpinnya. Gereja Katolik Timur memiliki tradisi yang berbeda dengan Katolik Roma namun tetap menerima ajaran Iman dan Moral yang tidak dapat salah, yang berasal dari Paus Roma. Gereja Katolik sampai sekarang terdiri dari 1 Katolik Roma dan 22 Katolik Timur. 

Gereja Katolik memiliki 6 tradisi yaitu Tradisi Latin, Alexandria, Antiokia (Suriah Barat), Armenia, Bizantium, dan Kaldea (Suriah Timur). Seluruh Gereja Katolik di Indonesia adalah Gereja Katolik Roma. Gereja Katolik Timur belum masuk ke Indonesia. Meskipun sampai sekarang sudah ada beberapa simpatisan dari Gereja Katolik Timur misalnya dari Gereja Katolik Melkit. Beberapa Gereja Katolik Timur dikepalai seorang Patriarkh, sedangkan yang lain dikepalai oleh seorang Uskup Agung Utama, Uskup Agung, Uskup atau bahkan tidak memiliki hierarki sama sekali.

Tradisi Alexandria
Ada dua Gereja Katolik Timur yang memiliki Tradisi Alexandria. Tradisi Alexandria memiliki Tradisi Apostolik yang berasal dari penginjilan oleh St. Markus, Penulis Injil.

Gereja Katolik Ethiopia  Gereja ini menerima Tradisi Apostolik dari Santo Frumentius pada abad ke-4. Gereja Katolik Ethiopia sama seperti Gereja Katolik Koptik, menolak Konsili Kalsedon 451 M dan membentuk Gereja Ortodoks Ethiopia. Misionaris Katolik berkarya di Ethiopia pada abad ke-14.  Pada tahun 1622, Kaisar Ethiopia menjadi Katolik dan empat tahun kemudian Gereja Ortodoks Ethiopia bersatu kembali dengan Tahta Suci. Paus Gregorius XV menunjuk seorang Yesuit Portugis sebagai Patriarkh. Latinisasi liturgi oleh Patriark bersama dengan aturan otokrasi Kaisar mengakibatkan pecahnya persatuan pada tahun 1636 dibawah pengganti sang Kaisar. Para Imam dan Misionaris Katolik kemudian dilarang berkarya di Ethiopia. Namun, misionaris Katolik kemudian diperbolehkan kembali ke Ethiopia pada tahun 1839 dan aktivitas misionaris semakin meningkat ketika Italia mengontrol Ethiopia dari tahun 1935 sampai tahun 1941. Kepala Gereja Katolik Ethiopia adalah Uskup Agung Metropolitan Addis Ababa, Uskup Agung Berhaneyesus Demerew Souraphiel, CM.  Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Ge�ez dan Amharic.

Gereja Katolik Koptik, Gereja ini pada saat Konsili Kalsedon (451 M), sebagian besar kaum Uskup dan Imam dan awam Gereja di Mesir menolak ajaran dogmatis mengenai Kodrat Kristus. Kemudian mereka memisahkan diri dan membentuk Gereja Ortodoks Koptik. Pada abad ke-17, Misionaris Yesuit, Kapusin, dan Fransiskan lainnya memulai karya misi di antara umat Koptik. Pada tahun 1741, Uskup Ortodoks Koptik di Yerusalem menjadi Katolik dan Paus Benediktus XIV menunjuknya sebagai Vikar Apostolik bagi 2.000 orang Katolik Koptik di Mesir. Pada tahun 1824, Tahta Suci secara temporer mendirikan Kepatriarkhan Alexandria, dan kemudian didirikan kembali oleh Paus Leo XIII pada tahun 1895. Patriarkh Alexandria untuk Koptik sekarang adalah Patriark Ibrahim Issak Sidrak yang tinggal di Kairo, Mesir. Bahasa Liturgis Gereja ini adalah Bahasa Koptik dan Arab. 
Tradisi Bizantium
Ada empat belas Gereja Katolik Timur yang memili tradisi Bizantium ini. Tradisi ini mulai terbedakan dari Tradisi-tradisi lain sejak pengangkatan Konstantinopel (Bizantium, sekarang Istanbul) sebagai ibukota kedua Kekaisaran Romawi pada tahun 330.

Gereja Katolik Albania, memiliki satu Administrator Apostolik di Albania. Administratur Apostolik ini berada di wilayah Keuskupan Agung Latin Tirana-Durres.  Skisma besar tahun 1054 mengakibatkan berdirinya Gereja Ortodoks Albania. Pada tahun 1628 dan 1900, sekelompok kecil umat Ortodoks Albania menjadi Katolik. Kepala Gereja Katolik Albania adalah Uskup Hil Kabashi, OFM, Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Albania.

Gereja Katolik Bulgaria,  memiliki satu eksarkat apostolik di Sofia, Bulgaria. Dulunya pada saat Skisma Besar terjadi tahun 1054 membuat Gereja Ortodoks Bulgaria muncul dan berkembang. Pada tahun 1861, ketika sekelompok Ortodoks Bulgaria datang kepada Paus Pius IX untuk menjadi Katolik, Paus menyuruh seorang dari mereka sebagai seorang Uskup Agung. Kepala Gereja Katolik Bulgaria sekarang adalah Uskup Christo Proykov. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Slavonik Kuno.

Gereja Katolik Belarusia tidak memiliki hierarki sendiri. Belarusia masa modern kini adalah bagian dari �Kyivan-Rus�, yang menerima iman Katolik ketika St. Vladimir dari Kyiv, Ukraina, dibabtis pada tahun 988. Sebagian besar umat Kristen Ortodoks di Belarusia menjadi Katolik sebagai hasil dari Persatuan Brest (1595-1596). Seperti Gereja Katolik Ukraina, Gereja Katolik Belarusia kemudian diberangus oleh pemerintah Rusia pada abad ke-19. Setelah Perang Dunia Pertama, sebuah komunitas  Katolik Yunani hadir di daerah  Negara Polandia. Seorang Visitator Apostolik ditunjuk bagi mereka pada tahun 1931 dan seorang Eksark kemudian diangkat pada tahun 1940. Pada tahun 1993, Arkimandrit Sergiusz Gajek, MIC, ditunjuk sebagai Visitator Apostolik untuk umat Katolik Belarusia. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Belarusia.

Gereja Katolik Hungaria, tersebar di Keuskupan Hajd�dorog dan Eksarkat Apostolik Miskolc. Lalu St. Adelbertus datang ke Hungaria pada tahun 985 untuk mewartakan Injil dan St. Stefanus, menjadi raja pada tahun 997. Invasi yang dilakukan Turki ke Eropa mengakibatkan banyak orang Carpatho-Russian dan umat Ortodoks Rumania ke Hungaria, dan sebagian besar dari mereka menjadi Katolik pada tahun 1600-an. Pada tahun 1924, umat Katolik ini, yang sebelumnya berada di bawah penggembalaan Uskup Katolik Timur non-Hungaria, diarahkan ke dalam Gereja Katolik Hungaria. Kepala Gereja Katolik Hungaria sekarang Uskup Peter F�l�p Kocsis yang tinggal di Nyiregyh�za, Hungaria. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Hungaria. 

Gereja  Katolik Italo-Albania, tersebar di dua keuskupan (Lungro dan Piana degli Abanesi)  Meskipun wilayahnya berada dalam Kepatriarkhan Latin, Gereja Italo-Albania (biasa disebut juga Italo-Yunani) mengikuti dan memelihara Tradisi Bizantium hingga saat ini. Berbagai usaha Latinisasi akhirnya dihentikan oleh Paus Benediktus XIV dengan Bulla berjudul Etsi Pastoralis pada tahun 1742. Paus Leo XIII dalam Orientalium Dignitas tahun 1894 mengakui kesetaraan dan martabat Gereja Italo-Albania. Gereja Katolik  Italo-Albania, sama seperti Maronit, selalu tetap setia berada dalam persatuan penuh dengan Roma dan tidak memiliki counterpart di Persekutuan Gereja Ortodoks baik Ortodoks Timur maupun Ortodoks Oriental.

Gereja Katolik Kroasia,  Pada tahun 1219, Gereja di Serbia memisahkan diri dari Tahta Suci dan kemudian membentuk Gereja Ortodoks Serbia. Pada awal abad ke-17, beberapa orang Serbia mencari persatuan kembali dengan Tahta Suci, dan pada tahun 1611 mereka diberi seorang uskup. Kepala Gereja Katolik Kroasia sekarang adalah Uskup Nicola Kekic, Uskup Kri�evci yang bermukim di Zagreb, Kroasia. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Kroasia dan Slavonik Kuno.

Gereja Katolik Melkit, Istilah Melkit berasal dari bahasa Semit untuk �Raja�, �melko atau �melek�. Raja di sini adalah Kaisar Bizantium yang mendukung ajaran Konsili Kalsedon (451) Asal-usul Melkit dapat ditemui pada permulaan Kekristenan. Orang-orang Melkit adalah keturunan dari umat Kristen Perdana di Antiokia (Kis 11:26). Seperti Roma yang merupakan kota paling berkuasa di Barat dan menyebarkan tradisi-tradisi ke wilayah sekitarnya, begitu juga dengan Konstantinopel di Timur menyebarkan tradisi-tradisi mereka ke negara-negara terdekat. Oleh karena itu, Gereja ini menggunakan Liturgi Bizantium St. Yohanes Krisostomus. Sekarang, istilah Melkit merujuk pada umat Katolik yang leluhurnya adalah orang-orang Timur Tengah dan mengikuti Tradisi  Bizantium dalam liturgi, teologi dan spiritualitas. Setelah Skisma Besar 1054, Kepatriarkhan Ortodoks Antiokia berkembang. Pada pertengahan 1600an Misionaris Kapusin, Karmelit, dan Yesuit memulai aktivitas misioner di antara Ortodoks Antiokia. Pada tahun 1724, dua orang dipilih menjadi Patriarkh Ortodoks Antiokia dan satu dari mereka menjadi Katolik. Kepala Gereja Katolik Melkit sekarang adalah Patriark Gregorios III Laham yang tinggal di Damaskus. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Yunani dan Arab. Silahkan Klik link ini untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang Patriakh Gregorius III Laham

Gereja Katolik Makedonia berada di satu Eksarkat Apostolik yaitu Eksarkat Apostolik Makedonia. Eksark pertama adalah Uskup Lazzaro Mladenov, CM pada  12 Juni 1883 hingga 4 Maret 1918 di mana Eksarkat Apostolik Makedonia menjadi bagian dari Gereja Katolik Bulgaria. Pada masa sekarang, Eksarkat Apostolik Makedonia adalah Uskup Kiro Stojanov. Sama seperti alm. Uskup Joachim Herbut, Uskup Kiro Stojanov juga adalah Uskup Latin Skopje. Dengan demikian, mereka berdua menjadi kepala dari dua tahta apostolik sekaligus, tahta Keuskupan Latin Skopje dan Eksarkat Apostolik Makedonia. Dapat dikatakan pula bahwa mereka adalah uskup (dua ritus), yaitu ritus Latin dan ritus Bizantium Makedonia. Gereja Katolik Makedonia ini menggunakan bahasa Makedonia sebagai bahasa liturginya.

Gereja Katolik Rusia sampai saat ini tidak memiliki hierarki. Evangelisasi Rusia berawal dari Pembabtisan St. Olga (905) dan St. Vladimir (988). Skisma Besar tahun 1054 menyebabkan Gereja Ortodoks Rusia berkembang. Gereja Katolik Timur adalah Gereja yang ilegal di Rusia sampai tahun 1905. Setelah Edict dari Tsar Nikolas II pada tahun itu, beberapa komunitas kecil Katolik Timur terbentuk. Eksarkat Apostolik kemudian didirikan di Rusia (1917) dan China (1928) untuk Imigran Rusia. Kedua eksarkat ini sekarang berada pada kondisi sedevacante (tahta kosong) karena hingga sekarang tidak ada satu pun uskup yang ditunjuk sebagai eksark bagi kedua eksarkat ini. Di samping itu, sekarang ada dua Paroki Katolik Rusia di Amerika Serikat, satu di Australia dan satu di Kanada.

Gereja Katolik Rumania  Dalam usaha untuk memahami Gereja ini, seseorang harus mengetahui sejarah wilayah ini. Selama masa Kaisar Trajan, ada gangguan secara konstan yang disebabkan oleh invasi suku-suku dari Timur, yang menyapu bersih wilayah yang didiami oleh orang-orang Daco-Roman. Para misionaris dari Roma mengkristenkan populasi ini. Pada abad ke-11, Orang-orang Bulgaria memaksakan Yurisdiksi dan ritus Bizantium kepada orang-orang Rumania.  Bagaimanapun juga, keinginan untuk bersatu kembali dengan Tahta Suci selalu terpelihara dalam hati orang-orang Rumania meskipun mengalami kekerasan politik dan tekanan religius. Pada tahun 1700, orang-orang Rumania yang tinggal di Transylvania telah bersatu kembali dengan Tahta Suci, dan memasuki kembali Gereja Universal. Pada tahun 1989, setelah revolusi anti-komunis, dekrit pertama dari rezim yang baru adalah reinstalasi Gereja Katolik Yunani-Rumania. Kepala Gereja Katolik Rumania sekarang adalah Uskup Agung Utama Fagaras si Alba Iulia bernama Uskup Agung Lucian Kardinal Muresan yang tinggal di Blaj, Rumania. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Rumania. 

Gereja Katolik Ruthenia  Orang-orang Karpatia (Rusin) yang tinggal di sana lalu diinjili oleh St. Sirillus dan St. Metodius pada tahun 860an. Setelah Skisma Besar 1054, umat Kristen di wilayah ini menjadi Ortodoks dan tidak lagi berada dalam persekutuan dengan Tahta Suci. Gereja Katolik Ruthenia bersatu dengan Tahta Suci melalui Persatuan Uzhorod tahun 1646, ketika 63 Imam Ortodoks diterima dalam Gereja Katolik. Kepala Gereja Katolik Ruthenia sekarang adalah   Uskup Mukacheve bernama Uskup Milan ��ik, C.M yang tinggal di Uzhorod, Ukraina. Di Amerika Serikat, Keuskupan Agung Metropolitan Pittsburgh adalah otonom dan memilik struktur hierarki sendiri. Tahta Keuskupan ini diduduki oleh Uskup Agung William Charles Skurla. Bahasa yang digunakan adalah Slavonik Kuno dan Inggris.

Gereja Katolik Slovakia Pada mulanya St. Sirillus dan St. Metodius mengevangelisasi atau menginjili orang-orang Moravia pada tahun 863-867. Sama seperti Katolik Ruthenia, Gereja Katolik Slovakia bersatu dengan Tahta Suci melalui Persatuan Uzhorod pada tahun 1646. Kepala Gereja Katolik Slovakia sekarang adalah Uskup Agung Presov yang bernama Uskup Agung J�n Babjak, S.J. Bahasa yang digunakan dalam liturgi adalah Slavonik Kuno dan Slovakia.

Gereja Katolik Yunani  Gereja Ortodoks Yunani muncul dan berkembang sejak Skisma Besar 1054. Misionaris Katolik mulai berdatangan pada tahun 1856 dan kemudian pada tahun 1911  Paus St. Pius X menunjuk seorang uskup untuk Gereja Katolik Yunani . Kepala Gereja Katolik Yunani sekarang adalah Uskup Dimitrios Salachas yang tinggal di Athena. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Yunani.

Gereja Katolik Yunani-Ukraina  Kyivan-Rus menerima Iman Katolik ketika St, Vladimir, Grand Duke of Kyiv dibabtis pada tahun 988. Pada Skisma Besar tahun 1054 membawa pemisahan Ortodoks di Ukraina dari Tahta Suci. Gereja Katolik Yunani-Ukraina terbentuk pada tahun 1595-1596, ketika uskup-uskup ortodoks Provinsi Keuskupan Agung Kyiv bersatu kembali dengan Tahta Suci pada Persatuan Brest. Kepala Gereja Katolik Yunani-Ukraina sekarang adalah Uskup Agung Utama Sviatoslav Shevchuk. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Slavonik Kuno dan Ukraina.

Tradisi Antiokia (Suriah Barat)
Asal-usul dan perkembangan Tradisi Antiokia, yang terdiri dari tiga Gereja Katolik Timur, terlihat dalam Perjanjian Baru yang melibatkan St. Petrus dan St. Paulus (Kis 6:5, 11:19-26, 15:22-32, Gal 2:11). Liturgi Antiokia sangat dipengaruhi oleh Liturgi St. Yakobus di Yerusalem.

Gereja Katolik Maronit,  memiliki sejumlah keuskupan yang tersebar di Libanon (terbanyak), Suriah, Amerika Serikat, Australia, Argetina, Brazil, Canada, Mesir, Meksiko dan Siprus, serta Eksarkat (setingkat di bawah keuskupan) di Yerusalem dan Yordania.  

Gereja Katolik Suriah, memiliki sejumlah keuskupan di Suriah, Mesir, Irak, Lebanon dan Amerika Serikat, serta eksarkat patriarkat di Yordania dan Turki dan juga satu eksarkat apostolik di Venezuela. Setelah banyak umat Kristen di Suriah menolak Konsili Kalsedon (451), terbentuklah Gereja Ortodoks Suriah.  Pada tahun 1626, misionaris Kapusin dan Yesuit berkarya di antara umat Ortodoks di Suriah. Akhirnya sejak tahun 1662-1702 Katolik Suriah memiliki Patriarkh . Selama tahun 1700-an, Pemerintah Turki  menganiaya  umat Katolik Suriah d dan Gereja ini terpaksa menjadi Gereja yang berada di bawah tanah.  Kepala Gereja Katolik Suriah sekarang, Patriark Ignace Youssif III Younan yang  tinggal di Beirut. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Suriah, Aram, dan Arab.

Gereja Katolik Syro-Malankara  Gereja Katolik Syro-Malankara menerima Injil dari St. Thomas Rasul. Umat Kristen di India dulu berada dalam persekutuan dengan Gereja Timur Assiria yang memisahkan diri dari Tahta Suci setelah Konsili Efesus (431).  Gereja Ortodoks Syro-Malankara  menolak otoritas Paus. Pada abad berikutnya,  usaha untuk menyatukan kembali Gereja ini dengan Tahta Suci gagal. Pada tahun 1930, dua Uskup, seorang Imam, seorang diakon, dan seorang awam dari Gereja ini (Ortodoks Syro-Malankara) diterima dalam Gereja Katolik dan Gereja Katolik Syro-Malankara kemudian terbentuk. Ada 17 komunitas Katolik Syro-Malankara di Amerika Serikat, Kanada dan Jerman. Kepala Gereja Katolik Syro-Malankara sekarang adalah Uskup Agung Metropolitan Trivandrum di Negara Bagian Kerala, India yang bernama Uskup Agung Utama Baselios Cleemis Thottunkal. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Malayalam.

Tradisi Armenia
Hanya ada satu Gereja Katolik Timur dengan Tradisi Armenia yaitu Katolik Armenia. Tradisi ini berasal dari seorang Santo yaitu Santo Gregorius Sang Pencerah. Gereja Katolik Armenia memiliki beberapa Keuskupan di Argentina, Suriah, Mesir, Prancis, Iran, Irak, Libanon, Turki dan Ukraina Yunani dan Rumania serta Eksarkat Apostolik di Amerika Serikat dan Ordinariat di Eropa Timur (Armenia). Pada tahun 506, Uskup-uskup Armenia secara resmi dan langsung menolak Konsili Kalsedon (451) dan dengan demikian lahirlah Gereja Apostolik Armenia. Orang-orang Armenia bersatu kembali dengan Tahta Suci dari tahun 1198-1375 dan seluruh Gereja bersatu kembali dengan Tahta Suci dalam waktu yang singkat pada tahun 1439. Paus Benediktus XIV pada tahun 1742 menunjuk mantan Uskup Gereja Armenia Apostolik sebagai Patriark.  Kepala Gereja Katolik Armenia sekarang adalah Patriark Nerses Bedros XIX Tamouni yang tinggal di Beirut, Libanon. Bahasa Liturgi Gereja ini adalah Bahasa Armenia Klasik. 

Para Uskup Katolik Timur 
Tradisi Kaldea (Suriah Timur)
Ada dua Gereja yang memiliki tradisi Kaldea (Suriah Timur) yaitu Gereja Katolik Kaldea dan Gereja Katolik Syro-Malabar. Tradisi ini berasal pada evangelisasi Mesopotamia pada pertengahan abad kedua.

Gereja Katolik Kaldea Dulunya Gereja di Persia menolak Konsili Efesus (431) dan maka dari itu terbentuklah Gereja Assiria Timur. Kemudian Gereja Timur di Mesopotamia berusaha untuk bersatu kembali dengan Katolik Roma terjadi ketika Patriarkh terpilih, John Sulaka pergi ke Roma dan membuat pengakuannya akan Iman Katolik di hadapan Paus Julius III pada tahun 1553. Akhirnya Gereja Katolik Kaldea pun memiliki hierarki. Tapi tahun 1592,sebagian besar umat Katolik di Mesopotamia memisahkan diri lagi dari Tahta Suci. Pada abad ke-19, jumlah umat Katolik yang bersatu melebihi jumlah mereka yang menolak bersatu. Kepala Gereja Katolik Kaldea yang sekarang adalah Patriark Raphael I Louis Sako yang tinggal di Baghdad, Irak. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Suriah dan Arab. 

Gereja Katolik Syro-Malabar  Gereja ini menyebut diri mereka sebagai Kristen St. Thomas, karena iman mereka pertama kali berasal pewartaan Rasul Santo Thomas. Dulunya Mereka  berada dalam persekutuan Gereja Assiria Persia dan sekarang masih tetap memegang teguh mengikuti Ritus Suriah Timur atau  (Kaldea). pada abad ke-16,Pada saat bangsa Portugis menjajah Goa ,mereka melatinisasikan Gereja ini dengan mendudukan Uskup-uskup Portugis dan Ritus Latin di tahta-tahta Keuskupan Syro-Malabar, Persekutuan dengan Tahta suci tertunda sampai pada tahun 1923, kemudia ketika Paus Pius IX mendirikan Hierarki Gereja katolik Syro-Malabar.  Pada tanggal 16 Desember 1992 Paus Yohanes Paulus II menaikkan status Gereja ini menjadi Keuskupan Agung Mayor (Major Archepiscopal). Kepala Gereja Katolik Syro-Malabar sekarang adalah Uskup Agung Utama Ernakulam�Angamaly,Uskup Agung Utama George Kardinal Alencherry. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Malayalam.

Ada 2 Gereja timur yang selalu bersatu dengan Roma, sehingga hanya ada di Katolik, tidak ada counterpartnya di Ortodoks. Mereka adalah Katolik Maronit dan Katolik Italo-Albania. Gereja Syro-Malabar juga mengklaim bahwa mereka tidak pernah berpisah dari persekutuan Gereja Katolik. Setiap Gereja Katolik Timur adalah bagian yang utuh dari Gereja Katolik sehingga setiap umat dari Gereja Katolik Roma dapat menerima Komuni Kudus di setiap Gereja Katolik Timur, begitu juga sebaliknya.

Referensi: Maryyourmother.net dan Gcatholic

Dominus illuminatio mea!

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)