Latest News

Showing posts with label Maria Bunda Allah. Show all posts
Showing posts with label Maria Bunda Allah. Show all posts

Thursday, November 12, 2020

Kalau DiZoom (Perbesar) Akan Terlihat Bunda Maria,St Yosep,Dan Kanak Kanak Yesus Dan Domba

Apabila Gambar di perbesar, akan terlihat Bunda Maria, Santo  Yosep, Kanak2 Yesus dan domba"

Monday, August 26, 2019

MARIA DIANGKAT KE SURGA


OLEH TIM KOMKAT KAJ

 MARIA DIANGKAT KE SURGA 

Dalam tradisi katolik kita mengenal perayaan Maria Diangkat ke Surga, yang diperingati setiap tanggal 15 Agustus. Maria dipilih menjadi satu-satunya manusia yang ‘melahirkan’ keselamatan. Kenapa harus Maria? Apa keistimewaan Maria?

Yuk! kita temukan jawabannya dalam video ini. Setelah itu share juga ke keluarga, kerabat, teman karib dan umat beriman semuanya yaach.

Salam sehat penuh Berkat. Amin.
 Youtube :
https://youtu.be/BY65mpj1JuU


Tuhan Yang Hidup Dan Berkarya Hingga Hari Ini.
Berdasarkan dari Sabda Allah mengatakan, bhw:
Bila semua segala sesuatunya karya Tuhan dituliskan dalam Alkitab, maka seluruh pohon di ditebang jadikan buku, tidak cukup untuk mencatat karya Tuhan Maha Besar.

Demikian antara yang tersirat dan tersurat BETTI,Beda-beda tipis.
Dalam Alkitab, Yesus tidak pernah mencatat kalau ia mandi setiap hari, atau menyikat gigi.
Dengan demikian sebagai murid Yesus, tidak berarti kita juga tidak perlu gosok gigi,atau mandi setiap pagi, BUKAN ?

Demikian soal Pengangkatan Bunda Mari di Angkat ke Surga.
Mungkin tidak secara langsung di katakan demikian dalam Alkitab.
Tapi dalam penjelasan di atas jelas, Bunda Maria,diangkat Kesurga dan sekarang bersama Allah Bapa di Surga.
Syalooom.

Monday, May 27, 2019

Bunda Maria Di Belakang Yesus



Jika gambar ini di zoom.... akan terlihat ratusan gambar Bunda Maria .....sebuah karya seni yg mengagumkan🙏👆

XXIII. GELAR BUNDA MARIA

Bunda Maria sangat dihormati oleh Gereja, sehingga sangat banyak gelar dan sebutan yang diberikan kepadanya untuk menghormati peranannya dalam Gereja. Dalam tulisan ini hanya gelar utama saja yang akan diulas.

Gelar Bunda Maria berdasarkan sifat gelarnya dikelompokkan:

1.Gelar yang bersifat doktrinal adalah gelar Maria yang secara dogmatis penting bagi Gereja, misalnya Maria Bunda Allah, Maria Perawan yang Terberkati, Maria yang Dikandung Tanpa dosa atau Bunda Gereja.

2.Gelar yang bersifat devosi. Banyak gelar ini berasal dari Kitab Suci, misalnya Tabut Perjanjian, Menara Gading, Benteng Daud, Bintang Timur, Bintang Samudera, Cermin Keadilan, Takhta Kebijaksanaan, Pintu Surga, Mawar yang Gaib, Ratu Damai.

3.Gelar karena penampakan atau karena geografis, misalnya Bunda Maria Lourdes, Bunda Maria Fatima, Bunda Maria La Salete, Bunda Maria Sendangsono, dan lain-lain.

Arti gelar-gelar tersebut:

Benteng Daud: adalah benteng yang berdiri menyolok dan kokoh di puncak tertinggi pegunungan yang mengelilingi Yerusalem. Benteng ini berperan sebagai sarana pertahanan kota. Bunda Maria dibandingkan dengan Benteng Daud karena kesuciannya, karena dikenal sebagai penuh rahmat, dan karena ia dikandung tanpa dosa. Dengan doa-doa dan teladannya, Maria merupakan bagian dari “sarana pertahanan” Tuhan dengan mana Kerajaan Allah akan berdiri tegak tak terkalahkan dan dosa akan senantiasa dikalahkan.

Gelar Tabut Perjanjian” mengangkat peran keibuan Maria. Dalam Perjanjian Lama, Tabut Perjanjian adalah rumah bagi Sepuluh Perintah Allah, Hukum Tuhan. Perkataan malaikat Gabriel kepada Maria, “Roh Kudus  akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau” (Luk 1:35) menyatakan gagasan yang sama. Karena itu Maria yang memberi “rumah” Yesus dalam rahimnya. Karena itu, Maria juga disebut Rumah Kencana, karena Maria yang mengandung Kristus, maka ia digelari Takhta Kebijaksanaan.

Bagi orang Katolik, Bunda Maria juga melambangkan pengharapan yang besar. Konsili Vatikan II mengajarkan: “Sementara itu Bunda Yesus telah dimuliakan di surga dengan badan dan jiwanya, dan menjadi citra serta awal Gereja yang terus mencapai kepenuhannya di masa yang akan datang. Begitu pula di dunia ini ia menyinari Umat Allah yang sedang mengembara sebagai tanda harapan yang pasti dan penghiburan, sampai tibalah hari Tuhan” (Lumen Gentium no 68). Karena alasan ini Bunda Maria digelari Bintang Timur, karena melambangkan orang-orang Kristen yang menang, yaitu mereka yang bertekun dalam iman dan beroleh bagian dalam kuasa Mesianis Kristus dan menang atas kuasa kegelapan yaitu dosa dan maut (Why 2:26-28). Maria juga disebut Pintu Surga, karena ia merupakan sarana yang dipergunakan Kristus untuk datang dari surga demi membebaskan manusia dari dosa. Maria ajuga disebut Bintang Samudera. Bunda Maria bagaikan bintang samudera membimbing para nahkoda mengarungi lautan berbadai menuju pelabuhan yang aman. Ia digelari Mawar yang Gaib (Rosa Mystica). Mawar dianggap sebagai bunga yang terindah. Bunda Maria memiliki kekudusan dan keutamaan yang manis.

Segala gelar ini mengingatkan kita akan pentingnya peran Bunda Maria dalam spiritualitas Katolik, sebagai teladan keutamaan dan kekudusan, dan sebagai tanda akan kehidupan yang akan datang.


“Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” 
(Yoh 14:6)

Lectio
Kid 13:26-33; 
Mzm 2:6-7, 8-9,10-11; 
Yoh 14:1-6

Agus baru saja mendapat kos di tempat yang agak belakang sesuai dengan kemampuannya. Yang menarik perhatiannya adalah adanya sebuah klinik yang selalu penuh di dekat sana. 
“Itu tempat apa ya Mas?” tanya Agus ke driver Ojol. 
“Oh itu klinik Aborsi Mas!” jawabnya. 
Kagetlah Agus mendengar itu lalu terdiam.
Tiga hari kemudian, sekitar 100 meter sebelum klinik itu, Agus berdiri dekat pos Satpam yang kosong. 
Ketika seorang wanita melewatinya, Agus berkata : ”Mba selamat ya sudah mendapatkan berkat Tuhan.” 
Namun wanita itu hanya memandang Agus dengan sinis. 
Lalu lewatlah wanita kedua. Setelah Agus berkata yang sama, wanita itu menjawab : ”Eh Mas, emangnya lu Tuhan!” 
Dan ketika wanita ketiga melewatinya dan mendengar perkataan Agus yang sama, menangislah ia terisak-isak. 
Lalu Agus berkata dengan lembut : ”Mba, bertahanlah. Kasihilah bayi ini!” 
Jawab Wanita itu : ”Bagaimana saya bisa kuat Mas? Lelaki itu sudah pergi!” 
Jawab Agus : ”Ketika kita mengasihi KEHIDUPAN, maka Tuhan akan mengasihi kita. Saya bersedia membesarkannya. Saya tinggal di dekat sini.” 
Lalu wanita itu pun segera pergi dan tidak jadi menggugurkan kandungannya. Lalu Agus pun membuat tanda salib sambil berkata : ”Terima kasih Tuhan Yesus..”

JALAN, KEBENARAN dan KEHIDUPAN ada bersama Yesus Kristus.

Oratio
Ya Tuhanku dan Allahku. Amin

Missio
Marilah kita mewartakan Kristus yang menjadi jalan, kebenaran dan hidup. 





Thursday, January 1, 2015

Katekese di Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah (1 Januari)

Bunda Maria adalah Bunda Allah karena ia mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang adalah Allah (Yoh 1:1) yang telah menjadi manusia (Yoh 1:14). Yesus Kristus yang adalah Allah menjadi manusia, mengambil kodrat manusia tanpa kehilangan kodrat Ilahi-Nya. Inilah Misteri Inkarnasi / Penjelmaan.

Bila Yesus Kristus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia, maka Bunda Maria yang adalah Bunda-Nya pantas kita yakini sebagai Bunda Allah. Bunda Maria sebagai Bunda Allah bukanlah berarti ia setara dengan Allah. Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwa Bunda Maria bukanlah Allah atau setara dengan Allah. Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah sungguh-sungguh manusia yang penuh rahmat dan disertai Tuhan.

Gelar Bunda Maria sebagai Bunda Allah menunjukkan peran serta Bunda Maria dalam Misteri Inkarnasi dan karya keselamatan Allah. Dalam misteri inkarnasi, Bunda Maria-lah yang memberikan kodrat manusia kepada Sang Firman Allah. Dalam karya keselamatan Allah, dengan ketaatannya, ia memberikan rahimnya bagi Sang Firman Allah yang menjadi manusia. Ia menjadi saluran rahmat keselamatan dari Allah bagi manusia. Teologi Tubuh yang dibangun oleh St. Paulus dalam berbagai suratnya menggambarkan Allah sebagai Kepala dan Gereja sebagai Tubuh Mistik-Nya. St. Alfonsus Liguori, Uskup dan Doktor Gereja, dengan cerdas dan indah menggambarkan Bunda Maria sebagai leher yang menjadi saluran rahmat dari Allah, Sang Kepala, bagi anggota Tubuh Mistik lainnya.

Ajaran Bunda Maria sebagai Bunda Allah pada abad ke-5 mendapat serangan dari ajaran sesat Nestorianisme. Pencetus ajaran ini adalah Nestorius dari Konstantinopel. Ia mengajarkan bahwa Sang Firman Allah tidak berinkarnasi, tidak menjelma menjadi manusia melainkan hanya bersatu dengan manusia Yesus Kristus. Dengan kata lain, bidaah ini mengajarkan bahwa Pribadi manusia Yesus Kristus dan Pribadi Sang Firman Allah adalah dua pribadi yang berbeda yang bersatu di dalam Yesus Kristus.

Oleh karena itu, bidaah ini menolak gelar Bunda Allah terhadap Bunda Maria. Bagi mereka, Bunda Maria hanya melahirkan manusia Yesus sebagai Temple of God the Son, manusia Yesus sebagai tempat berdiam bagi Sang Firman Allah. Sedangkan Gereja Katolik mengajarkan bahwa Maria melahirkan Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang menjelma menjadi manusia; sungguh Allah sungguh manusia. Ajaran ini telah dianathema/dikutuk dengan tegas oleh Paus St. Selestinus I melalui Uskup St. Sirillus dari Alexandria pada Konsili Efesus 431 M.

Ajaran Nestorius ini sungguh menyerang tidak hanya Misteri Inkarnasi tetapi juga Tritunggal Mahakudus. Dengan menolak Maria sebagai Bunda Allah, ia telah menolak bahwa Yesus Kristus yang dilahirkan Maria adalah sungguh Allah. Menolak bahwa Yesus Kristus adalah Allah berarti menolak Tritunggal Mahakudus. Bapa Gereja St. Gregorius dari Nazianzus sejak abad ke-5 telah memperingatkan kita akan hal ini, "Menolak Maria sebagai Bunda Allah berarti menolak pula Trinitas."

Sumber:
http://www.indonesianpapist.com/2012/01/katekese-di-hari-raya-santa-perawan.html

Tuesday, January 1, 2013

Santa Perawan Maria Bunda Allah

oleh: P. William P. Saunders *

Setiap tanggal 1 pada bulan Januari, Gereja Katolik menetapkan sebagai "Hari Raya Santa Maria Bunda Allah". Guna memahami gelar �Bunda Allah,� pertama-tama kita harus mengerti dengan jelas peran Maria sebagai Bunda Juruselamat kita, Yesus Kristus. Sebagai orang Katolik, kita sungguh-sungguh yakin akan inkarnasi Kristus: Maria mengandung dari kuasa Roh Kudus (bdk. Luk 1:26-38 dan Mat 1:18-25). Melalui Maria, Yesus Kristus - pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus, sehakikat dengan Bapa, dan Allah yang benar dari Allah yang benar - memasuki dunia ini dengan mengenakan daging manusia dan jiwa manusia. Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Dalam pribadi ilahi-Nya terdapat sekaligus kodrat ilahi dan kodrat manusiawi. Bunda Maria tidak menjadikan pribadi ilahi Yesus, yang telah ada bersama Bapa dan Roh Kudus dari kekekalan, �Ia, yang dikandungnya melalui Roh Kudus sebagai manusia dan yang dengan sesungguhnya telah menjadi Puteranya menurut daging, sungguh benar Putera Bapa yang abadi, Pribadi kedua Tritunggal Mahakudus. Gereja mengakui bahwa Maria dengan sesungguhnya Bunda Allah [Theotokos, yang melahirkan Allah].� (Katekismus Gereja Katolik, no. 495). Seperti dicatat oleh St. Yohanes, �Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. � (Yoh 1:14).

Oleh karena alasan ini, pada masa awal sejarah Gereja, Bunda Maria digelari �Bunda Allah.� St. Yohanes Krisostomus (wafat thn 407), misalnya, menggubah dalam Doa Syukur Agung Misanya, suatu madah untuk menghormati Bunda Maria: �Sungguh, semata-mata guna memaklumkan bahwa engkau terberkati, ya Bunda Allah, yang paling terberkati, yang sepenuhnya murni dan Bunda Allah kami. Kami mengagungkan engkau yang lebih terhormat daripada kerubim dan lebih mulia secara tak bertara daripada serafim. Engkau, yang tanpa kehilangan keperawananmu, melahirkan Sabda Tuhan. Engkau yang adalah sungguh Bunda Allah.�

Namun demikian, keberatan atas gelar �Bunda Allah� muncul pada abad kelima akibat adanya kebingungan mengenai misteri inkarnasi. Nestorius, Uskup Konstantinopel (thn 428-431), mengajukan keberatan yang utama. Ia mengatakan bahwa Bunda Maria melahirkan Yesus Kristus, seorang manusia biasa, titik. Kepada manusia ini dipersatukan pribadi Sabda Allah (Yesus Ilahi). Persatuan dua pribadi ini - Kristus yang manusia dan Sabda Ilahi - merupakan sesuatu yang �luhur dan unik�, tetapi hanya suatu kebetulan belaka. Pribadi ilahi tinggal dalam pribadi manusia �sebagai bait�. Melanjutkan jalan pikirannya, Nestorius menegaskan bahwa Yesus manusia wafat di salib, tetapi tidak demikian dengan Yesus ilahi. Jadi, Bunda Maria bukanlah �Bunda Allah,� melainkan sekedar �Bunda Kristus� - Yesus manusia. Apakah membingungkan? Memang, akibat dari pemikiran tersebut adalah membagi Kristus menjadi dua pribadi dan menyangkal inkarnasi.

St. Sirilus, Uskup Alexandria (wafat thn 440) menyangkal pendapat Nestorius dengan mengatakan, �Bukannya seorang manusia biasa pertama-tama dilahirkan oleh Santa Perawan, dan kemudian sesudahnya Sabda turun atasnya; melainkan, bersatu dengan daging dalam rahim, [Sabda] mengalami kelahiran dalam daging, kelahiran dalam daging adalah kelahiran-Nya sendiri�� Pernyataan ini menegaskan keyakinan yang dikemukakan dalam paragraf pertama - Bunda Maria adalah sungguh Bunda Allah.

Pada tanggal 22 Juni 431, Konsili Efesus bersidang guna menyelesaikan perdebatan ini. Konsili memaklumkan, �Barangsiapa tidak mengakui bahwa Imanuel adalah sungguh Allah dan karenanya Santa Perawan adalah Bunda Allah [Theotokos] (sebab ia melahirkan menurut daging Sabda Allah yang menjadi daging), dikutuk Gereja.� Oleh sebab itu, Konsili secara resmi memaklumkan bahwa Yesus adalah satu pribadi ilahi, dengan dua kodrat - manusiawi dan ilahi - dipersatukan dalam persekutuan yang sempurna. Kedua, Efesus menegaskan bahwa Bunda Maria dapat secara tepat digelari Bunda Allah: Maria bukanlah Bunda Allah Bapa, atau Bunda Allah Roh Kudus; melainkan ia adalah Bunda Allah Putra - Yesus Kristus, sungguh Allah sejak kekekalan, yang masuk ke dalam dunia ini dengan menjadi sungguh manusia. Konsili Efesus memaklumkan Nestorius sebagai bidaah sesat dan Kaisar Theodosius memerintahkan agar ia diusir dan dibuang. (Menariknya, suatu Gereja Nestorian kecil masih ada hingga sekarang di Irak, Iran dan Siria.)

Peristiwa inkarnasi sungguh merupakan suatu misteri yang tak terpahami. Gereja menggunakan bahasa yang sangat tepat - sekalipun filosofis - guna mencegah kebingungan dan kesalahpahaman. Karena kita baru saja merayakan Hari Raya Natal dan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah, baiklah kita merenungkan misteri agung ini secara lebih mendalam tentang bagaimana Juruselamat Ilahi kita masuk ke dalam dunia ini dengan mengambil rupa manusia kita, demi membebaskan kita dari dosa. Patutlah kita senantiasa merenungkan serta berusaha mengikuti teladan mulia Bunda Maria, yang mengatakan, �Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.�

Hendaknya kita tidak pernah melupakan bahwa Bunda Maria adalah sungguh �bunda�. Bunda Maria bukanlah sekedar sarana fisik belaka dengan mana Kristus masuk ke dalam dunia ini, melainkan ia juga seorang bunda dalam arti sepenuhnya. Sebagai seorang bunda, ia senantiasa ingin menghadirkan Putranya kepada yang lain dan menghantar mereka kepada Putra Ilahinya. Dalam Injil, ia menghadirkan Yesus kepada para gembala, para majus, Nabi Simeon dan Hana, dan juga dalam perjamuan nikah di Kana. Ia rindu melakukan hal yang sama bagi tiap-tiap kita. Ketika Kristus wafat di salib, berdiri di sana Bunda-Nya, Maria, dan St. Yohanes Rasul; Yesus berkata kepada Maria, �Ibu, inilah, anakmu!� mempercayakan bunda-Nya yang janda ke dalam pemeliharaan St. Yohanes; dan kepada St. Yohanes, �Inilah ibumu!� (Yoh 19:26-27). Sesuai tradisi, kita senantiasa yakin bahwa dengan itu Yesus memberikan Bunda Maria sebagai Bunda kepada Gereja seluruhnya dan kepada kita masing-masing.

Keyakinan ini dengan sangat indah dijelaskan melalui pesan Bunda Maria di Guadalupe, di mana Santa Perawan menampakkan diri kepada St. Juan Diego pada tahun 1531. Pada tanggal 9 Desember, Bunda Maria mengatakan, �Ketahuilah dengan pasti, engkau yang terkecil dari antara anak-anakku, bahwa akulah Santa Perawan Maria yang tak bercela, Bunda Yesus, Allah yang benar, yang melalui-Nya segala sesuatu beroleh hidup, Tuhan atas segala yang dekat maupun yang jauh, Tuan atas surga dan bumi. Merupakan kerinduanku yang terdalam bahwa sebuah kapel dibangun di sini untuk menghormatiku. Di sini aku akan menunjukkan, aku akan menyatakan, aku akan melimpahkan segenap cintaku, kasih sayangku, pertolonganku dan perlindunganku kepada segenap manusia. Akulah bundamu yang berbelas kasih, bunda yang berbelas kasih dari kalian semua yang hidup rukun di negeri ini, dan dari segenap umat manusia, dari segenap mereka yang mengasihiku, dari mereka yang berseru kepadaku, dari mereka yang mencariku, dan dari mereka yang menaruh harapannya padaku. Di sini aku akan mendengar isak-tangis mereka, keluh-kesah mereka, dan aku akan menyembuhkan serta meringankan segala beban derita, kesulitan-kesulitan dan kemalangan-kemalangan mereka.�

Kemudian pada tanggal 12 Desember, Bunda Maria mengatakan, �Dengarkanlah dan camkanlah dalam hatimu, putera kecilku terkasih: janganlah kiranya sesuatu pun mengecilkan hatimu, melemahkan semangatmu. Janganlah kiranya sesuatu pun membimbangkan hatimu ataupun tekadmu. Juga, janganlah takut akan segala penyakit ataupun pencobaan, kekhawatiran ataupun penderitaan. Bukankah aku di sini, aku yang adalah bundamu? Bukankah engkau ada dalam naungan dan perlindunganku? Bukankah aku ini sumber hidupmu? Bukankah engkau ada dalam naungan mantolku, dalam dekapan pelukanku? Adakah sesuatu lain yang engkau butuhkan?� Pesan-pesan indah ini menegaskan peran Bunda Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda kita.

Sementara kita mengawali tahun yang baru, marilah kita berpegang pada teladan Bunda Maria dan mempercayakan diri pada doa-doanya bagi kita. Kiranya kita senantiasa datang kepadanya sebagai Bunda kita sendiri, sambil memohon, �Bunda Maria yang Tersuci, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.�

* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria. sumber : �Straight Answers: Mary: True Mother of God� by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright �2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.�

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)