Latest News

Showing posts with label Santa Maria. Show all posts
Showing posts with label Santa Maria. Show all posts

Saturday, January 26, 2019

Gereja Katolik menyembah Maria


Gereja Katolik menyembah Maria. Itu tuduhan yang sering kita dengarkan dan sudah sangat membosankan. Saya pernah bertemu dengan salah seorang anggota Gereja Protestan yang menyatakan hal yang serupa tetapi saat itu ia berkata, “Orang Katolik menyembah Maria”. Astaga, ini dia satu orang lain lagi. Gereja Katolik tidak pernah menyembah patung Maria ataupun Maria, kita tidak pernah menyembah patung orang kudus ataupun orang kudus, kita tidak menyembah patung malaikat dan malaikat, kita tidak menyembah patung Tuhan Yesus. yang kita sembah adalah Tuhan Yesus. sewaktu saya menjelaskan bahwa kami tidak menyembah Maria, teman saya itu menandaskan, “Ah, kelihatan sekali kok”. Komentar yag menarik...

Hall of Candles and Saints,
Stirling, NJ, USA

Bagi siapa hal itu kelihatan? Tentu saja bagi teman saya. Ia ingin menyatakan bahwa bila ia melihat saya berdoa Rosario di depan patung Maria bearti bagi dia, saya menyembah Maria (atau patungnya). Kok dengan yakin dia mengatakan hal demikian? Saya, sang pelaku, tentu lebih tahu apa yang saya kerjakan. Saya sudah capek berkali-kali menjelaskan bahwa saya tidak menyembah Maria. Kami berdoa bersama Maria kepada Tuhan Yesus. Sangat disayangkan bahwa doa direduksi hanya menjadi semacam alat untuk memohon, meminta, membujuk dan mengancam Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita. Doa adalah sesuatu yang lebih dari itu. Doa adalah sarana komunikasi. Berdoa dengan Maria tidak bearti kita meminta Maria melakukan sesuatu seperti yang kita mohon kepada Tuhan. Lagian siapa bilang doa itu permintaan melulu? Bila berdoa dengan Maria, saya selalu menutup doa dengan rumusan: agar kita (Maria dan saya) dapat bersama dalam Surga memuji Yesus, Tuhan dan Raja kita. Maria bagiku adalah saudara, sahabat, pelindung, bunda, yang kepadanya kita dapat ajak berbincang setiap saat. Maria adalah sosok anggota Gereja yang sempurna, yang menyerahkan seluruh hidupnya kepada kehendak Allah. Maria tidak akan mampu melakukan sesuatu di luar kehendak PutraNya Yesus. Semua yag mampu diperbuat oleh Maria adalah atas izin Tuhan Yesus.

The Madonna and Child oleh Sassoferrato
Permintaan kepada Maria pun selalu berpusat pada Yesus. Misalnya sering saat penuh kebingungan saya berdoa meminta Maria untuk menunjukkan Yesus, PutraNya. Sering saya meminta Maria membimbing perahu hidupku menuju Yesus, tempat dermaga kekal dan damai. Maria tidak pernah menyimpan doa untuk dirinya sendiri. Maria akan selalu meneruskan doa kepada Yesus. Seperti perjamuan di Kana, Maria akan mengetahui permasalahan kita dan akan membawanya kepada Yesus. Setelah itu, dengan penuh iman Maria akan menguatkan kita dan menyuruh kita untuk melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Yesus padahal saat itu Tuhan Yesus belum mengeluarkan suatu intruksi pun. Tetapi Maria dengan iman hendak mengatakan pada kita yang sedang kesusahan bahwa masalah kita telah dibawa ke hadapan Tuhan yang tidak akan diam melihat anak-anakNya kesulitan dan yang perlu kita lakukan adalah menuruti perinta Yesus apapun itu. Sekali pun ada masalah yang amat memalukan dan tak terpecahkan, pasti Tuhan akan mengatakan sesuatu dan yang perlu kita lakukan adalah menuruti perintahNya.

Ada hal yang tidak boleh diminta kepada Maria misalnya kuasa mengampuni dosa. Ini adalah hak prerogatif Tuhan sendiri (Luk 5:21). Kita hanya boleh meminta Maria mendoakan kita orang berdosa demi usaha pertobatan kita atau seseorang yang kita doakan. Maria juga tidak memiliki kuasa memberikan kehidupan atau membangkitkan seseorang. Tuhanlah sang pemilik kehidupan. Tuhan dapat memilih memberikan kehidupan melalui Maria tetapi tidak pernah Maria sebagai sumber kehidupan. Maria dapat dimintai perantaraanNya dalam mohon keturunan tetapi harus diingat sang bayi adalah buah tangan Allah sendiri. Maria menyampaikan permintaan kita kepada Allah

Awalnya saya terganggu dengan ide “Mempersembahkan diri seutuhnya kepada Maria, jiwa dan raga”. Hal ini tentu akan amat mengerikan bagi teman Protestan yang tidak mengerti. Motto Beato Paus Yohanes Paulus II, Totus Tuus, pun terdengar menyesatkan. Yah, bila itu tidak dipahami dengan baik. Hal menarik, sewaktu saya mengutip motto tersebut sebagai status facebook, teman saya seorang Protestan menanyakan artinya. Dan setelah mengetahui artinya, (I am) completely yours, teman saya ini merasa motto ini amat romantis dan dia mengira saya sedang jatuh cinta. Hal ini menyadarkan saya bahwa kadang kita mengatakan hal serupa terhadap pacar kita, pasangan kita, orang tua, anak dan banyak orang yang menempati tempat istimewa dalam hati kita. Tentunya saat mengatakan bahwa orang yang kita kasihi itu adalah satu-satunya dalam hidup kita, bahwa kita memiliki dan dimiliki oleh orang tersebut, kita tidak berniat menendang Tuhan Yesus. Justru dengan berani mengatakan hal seperti itu, kita dengan mantap telah mengamankan posisi Tuhan Yesus. Sungguh lucu bila kita menganggap orang spesial kita adalah suatu saingan bagi Tuhan Yesus. Maria tidak pernah menjadi saingan bagi Tuhan Yesus. Menyatakan bahwa Maria menempati tempat spesial dalam hati kita dan bahwa kita ingin menjadi milik Maria, justru menyatakan komitmen kita untuk menempatkan Tuhan Yesus sebagai pusat hidup kita, sebagaimana yang dilakukan oleh Maria sendiri.    

The Madonana and Child oleh Bougeureau

Sekali lagi walau bosan saya ingin menyatakan bahwa Maria menempati posisi yang amat sangat istimewa dalam hati ku tetapi posisi itu tidak pernah setara, atau lebih, dari posisi Tuhan Yesus. Bersama Maria, kami menyembah Tuhan Yesus.

O mater Dei, ora pro nobis

http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2011/12/gereja-katolik-menyembah-maria.html

Wednesday, January 9, 2019

Rumah Terakhir Maria


Rumah Terakhir Maria

Oleh: Dahlan Iskan

Jum at 04 Januari 2019

Dari dunia Jalaluddin Rumi saya ke dunia Maria. Dari Konya ke Ephesus.

Kota Ephesus sendiri kini tinggal puing-puing kuno. Reruntuhannya terlihat di kanan jalan itu.
Setelah 2 Km dari situ jalan mulai menanjak. Meliuk-liuk. Menuju puncak bukit. Kiri kanannya hanya ada hutan pinus. Tidak ada bangunan sama sekali.

Sesekali bertemu pejalan kaki. Naik ke gunung itu. Terlihat seorang wanita. Menanjak dengan kakinya. Dengan tas ransel di punggungnya.
Di puncak bukit itu tersedia lapangan parkir. Kami berhenti di situ.

"Yang baru datang itu mobil dari Bulgaria," ujar Mustofa, sopir saya. "Terlihat dari plat nomornya," tambahnya.

Saya tunggu penumpangnya turun. Satu keluarga besar. Saya beri mereka salam pagi.
"Kami dari Rusia," ujar lelaki muda yang tinggi itu.

Perkiraan Mustofa meleset. Ternyata dari seluruh dunia datang ke sini.

"Rusia sebelah mana? “ tanya saya.

"Dari Vladivostok," jawabnya.

Ups... Begitu jauhnya. Di sebelah Jepang.

Tentu mereka tidak naik mobil dari Vladivostok. Kota yang di Utara Jepang itu. Atau di Timur Harbin, Tiongkok itu. Terlalu jauh. Harus melewati Siberia, negara-negara Eropa Timur baru ke Bulgaria.

Mereka terbang dulu ke Moskow. Lalu ke Bulgaria. Baru sewa mobil ke Turki. Melihat pentingnya isi puncak bukit ini.

Dari tempat parkir saya jalan kaki ke puncak. Mustofa pilih merokok. Saya berpapasan dengan banyak asal: Thailand, India, Irlandia, Taiwan...

Semua ingin berkunjung ke sebuah rumah kuno. Yang oleh orang Kristen Ortodoks dipercaya penuh sebagai rumah terakhir Perawan Maria. Ibunda Jesus. Yang berarti rumah terakhir Maryam. Ibunda Nabi Isa alaihissalam. Menurut kepercayaan Islam.

Ketika saya mengucapkan 'alaihissalam' ada orang mendengarnya. Dan mendekati saya.
"Anda Islam?," tanyanya. "Saya juga Islam. Saya orang Turki. Rumah saya dua jam dari sini," tambahnya.

Saya pun bertanya: apakah orang Islam di sini juga percaya? Bahwa ini rumah terakhir Maryam?

"Sangat mungkin," katanya.

Dunia Katholik juga belum setegas Kristen Ortodoks. "Mungkin saja ini rumah terakhir Perawan Maria," kata orang Katholik.

Tapi Paus memberkati tempat ini. Bahkan beberapa Paus sudah berkunjung ke sini.

Menurut yang dipercaya Ortodoks, kisahnya sangat nyata. Perawan Maria dibawa ke sini oleh Johannes. Alias John. Pengikut utama Jesus. Yang saat Jesus disalib sempat titip ibunya. Agar John menjaga dan mendampinginya.

Oleh John Maria dibawa jauh ke utara. Ke Ephesus itu. Lalu tinggal di puncak bukit itu. Sampai akhir masanya di dunia.

Semua orang boleh masuk rumah itu. Yang sudah direnovasi. Tanpa mengubah bentuknya.

Sayang tidak boleh memotret di dalamnya. Orang pada sembahyang di depan patung Bunda Maria. Lalu mengambil lilin kecil. Sambil meninggalkan uang serelanya. Lilin itu dibawa ke luar rumah. Untuk dinyalakan. Lalu ditancapkan di tempat yang disediakan. Bersama puluh lilin lainnya.

Gereja Ortodoks percaya: di situlah John menulis Kitab Injil.
Rasanya John sendiri menjelaskan lain. Ia menulis Injil di satu pulau di Yunani.
Di sebelah rumah ini ada jalan menurun. Ada toko souvenir kecil. Di sebelahnya ada pintu besi. Saya dorong pintu besi itu. Saya lihat ada bangunan agak besar. Beberapa orang keluar dari pintu bangunan itu.

"Apakah ini hotel?" tanya saya.

"Ini gereja Katholik," jawab si Irlandia.

Saya pun mendorong pintu depan gereja itu. Beberapa orang masih asyik bicara. Sambil melingkari sosok yang diajak bicara: pastor.

Saya ikut menyalami sang Pastor. Memperkenalkan diri dari Indonesia. Tanpa menyebut nama. Lalu mengajukan beberapa pertanyaan. Salah satunya membuat saya sendiri malu. Terlalu pertanyaan wartawan.

"Apakah di rumah itu juga makam Perawan Maria?" tanya saya.

Sang Pastor tidak segera menjawab. Saya segera merasa malu. Lalu minta maaf. Seperti orang baru sadar. Bahwa Maria dipercaya ikut muksa. Bersama jasadnya. Seperti juga putranya.

"Sebagai orang Katholik rupanya Anda lupa...", ujar sang Pastor. Mengira saya pasti Katholik. Kok mau datang ke dalam gereja itu.

"Ya ya ya... Saya lupa... Perawan Maria ke sana bersama jasad," kata saya menyelesaikan kalimat Pastor yang terpotong itu.

Ia pun tersenyum ramah. Lalu kembali menyalami saya. Sambil melayani jemaat lain yang mengerumuninya.

Selesai. Membawa pulang malu.

Tidak jauh dari rumah Maria ada kota besar. Pengganti Ephesus yang tinggal puing. Namanya kota Selcuk. Saya tidak jadi mampir ke situ. Toh ke Izmir tinggal satu jam. Lewat Otoban. Alias Otoyol. Lebih baik makan siang di Izmir saja. Di pinggir Teluknya yang terkenal.

Setelah makan siang saya ingin ke gereja lain. Yang sejak dua tahun lalu sangat terkenal. Apalagi sejak Agustus tahun lalu. Ketika ekonomi Turki gonjang-ganjing. Nilai tukar Lira terjun bebas. Inflasi sampai 40 persen. Suku bunga menjadi 30 persen.

Semua itu gara-para Pastor gereja ini. Pastor Andrew Brunson. Asal North Carolina, Amerika.
Pastor ini ditahan. Oleh pemerintah presiden Recip Erdogan.

Presiden Amerika minta Pastor Brunson dibebaskan. Hari itu juga. Erdogan melawan. Brunson dianggap terlibat kudeta yang gagal. Dianggap jaringan Fatullah Gulen. Lawan Erdogan. Yang kini tinggal di Pennsylvania, Amerika.

Amerika lantas mengenakan sanksi ekonomi pada Turki. Gempar. Gonjang-ganjing. Ekonomi memburuk.

Akhirnya Turki memulangkan Brunson ke Amerika. Setelah konomi terlanjur babak-belur. Brunson sendiri kini pasti kangen Izmir. Sudah hampir 25 tahun ia tinggal di kota itu. Yang jarang terlihat masjid.

Lokasi Gereja Brunson ini di kota lama. Jalan-jalan di kawasan ini sempit-sempit. Semua jalan dibuat satu arah. Kanan-kirinya toko-toko kecil. Sangat ramai. Banyak orang jalan-jalan di kawasan ini.

Gereja itu sendiri bukan seperti gereja. Di jepitan bangunan dua lantai. Seperti bangunan sementara. Satu lantai. Jalan di depannya sempit. Cukup selembar mobil. Waktu mobil saya berhenti, mobil di belakangnya ikut berhenti.

Saya turun dari mobil. Tidak segera melihat ada identitas gereja. Yang terlihat mencolok justru bendera besar Turki. Bulan bintang melintang di emper gereja.

Identitas gereja tertulis kecil sekali: DIRIKESI KILISESI DERNEGI MERKEZI. Di gantung di sebuah gantungan besi kecil. Di sini pun kebaktian baru saja selesai. Beberapa orang sudah keluar pintu. Tinggal 7 atau 8 orang di dalam.

Saya pun masuk. Bicara-bicara dengan beberapa orang. Mengaku asli Turki. Tentang kebaktian hari itu.

Lalu seorang wanita datang. Berwajah Tionghoa. Menyapa saya dalam bahasa Indonesia.

"Dari Malaysia?" tanyanya.

"Indonesia," jawab saya.

"Oh... Saya dari Malaysia," katanya.

Dia mengabdi di gereja itu. Sejak sebulan lalu. Belum tahu akan sampai kapan.

Di dalam ruang ini tidak seperti gereja. Hanya seperti ruang pertemuan umum.
Bukan main gereja kecil ini. Pengaruhnya begitu besar.(dahlan iskan)

https://www.disway.id/rumah-terakhir-maria/

Tuesday, May 20, 2014

Maria Memperlihatkan Yesus Putranya kepada Kita


Anak. Bersukalah hari ini, Maria yang kudus, karena engkau melahirkan sukacita perjanjian yang baru; bersukalah, Bunda keteguhan, karena engkau memelihara keperawananmu yang telah berbunga ke dalam kemuliaan; bersukalah, Bunda perawan, karena engkau telah dibebaskan dari kutukan dan rasa malu yang ditimpakan kepada wanita. Engkau dapat langsung bersukacita pada Yesus, Juruselamatmu, karena engkau menghangatkan di dadamu dan membaringkan di palungan dengan tanganmu sendiri Dia yang langit tidak dapat menampung.

Engkau langsung menyembah Dia yang dilahirkan dari engkau dalam waktu; namun engkau tahu dengan baik bahwa di tempat tinggi Ia mempunyai Allah sebagai Bapa-Nya. Engkau langsung member Dia perhatian keibuan; dank arena melalui rahmat engkau telah menjadi begitu agung dan suci, rohmu bersukacita melampaui segala hal.

2. Surga dan bumi memuji engkau; setiap keindahan mengucap syukur kepadamu. Jiwaku memuji engkau, Bunda terkasih, dan segala sesuatu di dalam diriku bergembira dengan penghormatan tertinggi pada kehadiranmu. Lidahku tidak mampu menyanyikan pujian-pujianmu, juga pikiranku pun tidak mamppu merenungkan kebesaranmu.

Karena itu, aku berlutut dengan rendah hati di hadapanmu, Maria, Bunda Allah yang besar. Terimalah doa-doaku dan dengarlah dengan kasih keiban kerinduan-kerinduan hatiku.

3. Jiwaku rindu untuk melihat Yesus, karena aku tahu Ia adalah kebahagiaanku. Tunjukkan kepadaku harta berharga yang tersembunyi yang dengan hati-hati engkau lindungi di dekatmu. Aku percaya bahwa Yesus adalah Putra Tunggal Allah dan Anak pertama yang dilahirkan dari keperawanmu yang subur.

Aku mengaku bahwa Ia adalah Allahku, Pencipta dan Penebusku, yang dilahirkan untuk keselamatanku. Kepada Dialah aku berdoa, dengan pengantaraanmu, untuk melihat dan menyembah dengan penuh hormat. Engkau membungkus Dia dalam kain bedung, sehingga tidak mudah bagi orang-orang luar untuk melihat dan mengenal Dia. Siapa yang dapat melihat Dia jika engkau tidak berkenan memperlihatkan Dia? Justru, hanya melalui engkau kami mempunyai jalan kepada Putra dan Putra kepada Bapa.

4. Karena itu, perlihatkan kepadaku Yesus; itu cukup bagiku, melebihi segala-galanya. Aku tidak meminta atau menginginkan bantuan apapun kecuali Yesus, Putramu, tempat pengungsian istimewaku dan sukacitamu satu-satunya.

Santa Maria, Bundaku, aku sungguh-sungguh rindu melihat Yesus, Yang engkau kasihi sebelum dan di atas semua yang lain. Hatiku merindukan Yesus; hatiku menyerukan Yesus.

5. Bunda. Jika engkau ingin melihat Yesus, matamu harus murni dan jernih. Engkau harus bertindak dengan kesalehan dan kerendahan hati dalam segala sesuatu yang engkau lakukan. Engkau harus menolak semua hal-hal duniawi dan menyangkal dirimu.

6. Anak. Bunda Maria terkasih, aku bahwa aku begitu kotor dan sama sekali tidak pantas melihat Putramu. Namun aku pasti tidak dapat tahan diam-diam disini, karena aku didesak oleh rasa cintaku yang paling dalam untuk mengungkapkan kerinduanku. Aku tahu bahwa doa-doa menyenangkan Yesus. Aku juga tahu bahwa suatu hal yang menyenangkan bagimu untuk menolong orang-orang yang berdoa. Maka, aku tidak dapat dengan gampang berhenti berdoa�

Thomas a Kempis~ Imitatione Mariae. Vivit Dominus in cuius conspectus sto.

Wednesday, April 23, 2014

Doa Regina Caeli (Ratu Surga)


Ketika sebelumnya kita mendaras Doa Angelus (Malaikat Tuhan) untuk mengenang misteri inkarnasi Kristus diluar Masa Paskah pada jam 06:00, 12:00, 18:00; dengan memasuki Masa Paskah ini kita mendaraskan Doa Regina Caeli (Ratu Surga) yaitu doa yang diucapkan menggantikan doa Angelus pada waktu yang sama pula. Doa ini didoakan selama Masa Paskah. Dari Minggu Paskah hingga Minggu Pentakosta. Berikut ini adalah teks doa Regina Caeli dalam dua bahasa:

Bahasa Indonesia:

Ratu surga, bersukacitalah, alleluya.
Sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya.
Telah bangkit seperti dikatakan-Nya, alleluya.
Doakanlah kami pada Allah, alleluya.
Bersukacitalah dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya.
Sebab Tuhan sungguh telah bangkit, alleluya.

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama Bunda-Nya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

Bahasa Latin:

Regina caeli, laetare, alleluia:
Quia quem meruisti portare, alleluia,
Resurrexit sicut dixit, alleluia.
Ora pro nobis Deum, alleluia.
Gaude et laetare, Virgo Maria, alleluia,
Quia surrexit Dominus vere, alleluia.

OremusDeus, qui per resurrectionem Filii tui, Domini nostri Iesu Christi, mundum laetificare dignatus es: praesta, quaesumus; ut, per eius Genetricem Virginem Mariam, perpetuae capiamus gaudia vitae. Per eundem Christum Dominum nostrum. Amen.

Dominus illuminatio mea!

Friday, April 4, 2014

Doa kepada Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel


Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, jadilah pengharapan kami terus menerus.
Maria, murid Tuhan yang sempurna, buatlah kami juga setia kepada-Nya.
Maria, kusuma Karmel, penuhilah kami dengan sukacitamu.
Perawan Maria, keindahan Karmel, tersenyumlah pada kami yang mencintaimu.
Bunda Karmel yang lemah lembut, peluklah kami sebagai putra/i-mu.
Maria, Ibu yang tiada bandingnya, ingatlah selalu akan anak-anakmu.
Perawan suci, bintang samudra, jadilah lampu mercusuar bagi kami.
Kerudung yang melindungi, lindungilah kami dengan mantol cintamu.
Maria yang dikandung tanpa noda, doakanlah kami yang memohon bantuanmu.

Marilah berdoa (B. Latin: Oremus)
Bapa yang Mahakuasa, pandanglah kami anak-anak-Mu dan topanglah kami dengan kekuatan-Mu. Semoga kami, yang menghormati Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, senantiasa bergembira atas perlindungannya yang tak pernah gagal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Wednesday, February 5, 2014

Pesta-pesta Bunda Maria di Gereja Timur

Oleh Rm. Anthony Teolis, C.PP.S. dari CATHOLIC DIGEST yang diterjemahkan oleh PM

Banyak pesta Maria yang populer berasal dari liturgi Katolik Ritus Timur, terutama dari Gereja Yunani. Memang, melihat dari dekat doa-doa yang digunakan oleh Ritus Romawi dalam setiap kesempatan untuk menghormati Bunda Maria memperlihatkan bahwa kebanyakan hanya merupakan pernyataan kembali yang diterjemahkan dari doa-doa Ritus Timur. Liturgi Bizantium, khususnya, kaya akan himne-himne Maria, syair-syair pujian, dan doa-doa. Hal yang sama juga dapat dikatakan dari Gereja-Gereja Ethiopia dan Syria.

Namun tidak semua Gereja-Gereja Katolik Byzantium dan Gereja-Gereja Ortodoks berbagi pesta-pesta Maria yang sama. Beberapa khusus untuk Gereja atau kelompok etnis tertentu. Karenanya pesta-pesta yang dipelihara di sini adalah yang paling banyak dirayakan. Melkite, contohnya, memperingati pesta Romanus sang penyanyi, dan Rasul Ananias, pada tanggal 1 Oktober dan bukan merayakan pesta Maria berupa pesta Kerudung Pelindung Bunda Maria. Selain itu, kebanyakan pesta-pesta Maria di Gereja-Gereja Timur cenderung dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa sejarah atau dengan penampakan-penampakan Maria.

Tidak mengherankan, banyak himne Maria yang indah, kaya dalam tradisi dan devosi, dinyanyikan dengan puji-pujian dalam Gereja-Gereja Tmur sebagai penghormatan Maria. Byzantium, contohya, memiliki ratusan kontaks, atau doa-doa pendek berdasarkan Kitab Suci, dan ribuan tulisan-tulisan yang menghormati Bunda Maria. Semuanya itu menempati lebih dari 20 volume yang besar sekali. Masih terdapat pula lainnya, yang kini hilang atau tidak diedit, yang mampu mengisi lebih banyak buku. Doa-doa liturgis Byzantium terbanyak berisikan kemuliaan dan pujian kepada Bunda Maria, sama halnya dengan Misteri-Misteri Rosario dari Ritus Romawi. 

Komposer lagu-lagu Maria di Timur yang terkenal meliputi S. Gregorius dari Cappadocia, S. Yohanes Krisostomus dan S. Efraim, pujangga dan penggubah himne-himne Maria yang pertama.
Salah satu ekspresi devosi Maria yang paling terkenal dari Gereja Timur adalah Himne Akathistos. Bagian-bagiannya dilagukan dalam gereja-gereja Ritus Byzantium pada empat hari Sabtu Pertama dari Masa Pra-Paskah, dan keseluruhan lagu himne tersebut dinyanyikan pada hari Sabtu kelima, atau Sabtu Akathistos. Karya agung epik yang panjang ini, demi menghormati peristiwa Kabar Gembira, mengisi hampir 30 halaman dari pamflet yang normal. Ketika himne ini dinyanyikan seluruhnya, umat diperbolehkan duduk hanya selama tiga interval dari lagu tersebut, yang dimaksudkan agar umat bernyanyi berdiri sebagai tanda kegembiraan dan pujian kepada Sang Perawan.

Tahun liturgis dari Gereja Timur dimulai pada 1 September dengan pesta Bunda Maria dari Miasena, dan bukan pada Minggu pertama Advent, sebagaimana di Gereja Barat, atau Gereja Katolik Roma. Hari itu memperingati penemuan kembali yang ajaib dari sebuah ikon Maria di danau biara di Miasena, Armenia, sekitar tahun 850. Pada pesta ini, orang-orang berdoa mohon perlindungan dan bimbingan khusus Maria.

Kerudung Pelindung
Satu bulan kemudian, pada 1 Oktober, beberapa orang Kristen Timur merayakan pesta Kerudung Pelindung Bunda Maria, yang berasal dari tahun 910. Selama epidemik yang mengerikan di Konstantinopel, seorang pria bernama Andrew, ketika berdoa di gereja, memperoleh penampakan dari Bunda Allah, yang ditemani oleh S. Yohanes Pembaptis dan S. Yohanes Krisostomus.

Sementara melayang di atas tabernakel, Maria melepas kerudung dari kepalanya dan membentangkannya seperti jika melindungi kota itu. Sejak kejadian itu, wabah dilaporkan telah berakhir. Pesta ini, yang memperingati perantaraan Bunda Maria, membawa juga kepada sebuah ikon khusus yang dibuat tangan yang melukiskan kejadian yang terkenal itu.

Live-Giving Fountain
Kepercayaan dan iman orang-orang Kristen Timur yang dimiliki dalam kuasa Maria itu juga cukup terlihat pada hari Jumat setelah Paskah, selama pesta Bunda Maria dari Life-Giving Fountain (Air Mancur Pemberi Kehidupan). Doa-doa liturgis yang masih digunakan itu bercerita tentang penampakan Santa Perawan yang disaksikan oleh Kaisar Leo I oada sebuah tempat suci yang berlokasi dekat kota Konstantinopel tahun 474. Maria, sebagaimana dikisahkan, menunjuk sebuah mata air kepada sang kaisar yang buta. Setelah mencuci di sana, sang pria disembuhkan.

Beberapa waktu kemudian, Kaisar Justin membangun sebuah gereja pada tempat yang sama. Dan berabad-abad kemudian, selama Perang Dunia I, ribuan peziarah lokal pergi ke Life-Giving Fountain untuk memohon perdamaian. Seringkali dijuluki sebagai �Lourdes dari Timur�, air tersebut masih menarik orang-orang sakit dan lumpuh, yang seringkali datang ke sini untuk berendam dan berdoa demi kesembuhan.

Secara historis, 11 Maret memperingati berdirinya kota Konstantinopel oleh Kaisar Konstantin pada tahun 330. Dan segera setelah berdiri, perayaan peringatan Konstantinopel mulai memasukkan Maria, yang dikenal sebagai Pelindung Agung dari kota tersebut. Tidak hanya kota itu yang didedikasikan kepada Bunda Maria, tetapi banyak gereja dan monumen yang indah di sini yang juga dibangun untuk menghormatinya dengan nama mencolok, seperti Yang Tak Bernoda, Penuh Rahmat, Penderma, Harapan Baik, dan Pembebas Dukacita.

Diyakini bahwa Konstantinopel menikmati perlindungan khusus Maria dalam menghadapi serangan Persia pada tahun 625 karena devosi rakyatnya pada jubah Maria, yang telah digantung di gereja Blakhernae sejak tahun 473. Peringatan pengaruh khusus Maria pada tanggal 31 Mei ini juga bersamaan dengan perayaan Kunjungan Maria kepada Elizabeth, sepupunya, di Ritus Romawi.

Dalam tradisi Timur, Thanksgiving meresapi lagu liturgis hari itu sebagaimana diperlihatkan dalam bagian berikut:

�Bunda Perawan, Penghibur umat manusia, engkau telah menganugerahkan jubah dan sabuk dari tubuh sucimu sebagai mantel pelindung atas kota. Melalui keibuanmu yang perawan, mereka tetap utuh, karena melalui engkau, alam dan waktu diperbarui. Karenanya, kami mohon dengan sangat kepadamu untuk memberikan keamanan ke kotamu dan untuk menunjukkan belas kasihan yang besar kepada jiwa-jiwa.�

Sebuah keyakinan akan Maria Diangkat ke Surga juga telah berakar secara mendalam dalam hati orang-orang Kristen Timur. Setiap tanggal 15 Agustus, pada kenyataannya, mereka merayakan pesta Tertidurnya Perawan Suci. Meskipun kata �tertidur� secara literal mengacu pada �Sang Perawan yang jatuh tertidur�, namun jelas dari doa-doa yang digunakan bahwa pemohon sedang mengenang Maria Diangkat ke Surga karena �makam dan kematian tidak dapat mempertahankan tidur Sang Bunda Allah.�


Akaftisi, atau vigili dan lagu tiap malam, khusus dari biara-biara Oriental mendahului upacara Tertidurnya, yang itu sendiri adalah puncak dari keseluruhan bulan yang didedikasikan kepada Sang Perawan. Dan, di hampir setiap desa dan kota, para peziarah berdatangan ke gereja-gereja dan tempat suci Bunda Maria pada saat ini untuk mencari bantuan dan perlindungannya. Tahun liturgis Gereja-Gereja Timur berakhir sebagaimana tahun itu dimulai, dengan sebuah pesta untuk menghormati Bunda Perawan. Pada tanggal 31 Agustus, pesta Sabuk Bunda Maria memperingati tempat bersemayamnya sabuk Maria dalam gereja Khalkoprateia tahun 940. Peninggalan ini, konon, dibawa dari Yerusalem di zaman kuno sebagai salah satu dari pakaian Maria yang jarang bersisa.


Sebagaimana terlihat dari masa ke masa dalam budaya, sejarah, dan liturgi Timur, Gereja-Gereja Timur ini selalu memiliki cinta yang mendalam dan personal untuk Perawan Maria. Namun, sama seperti kasih Allah yang tidak terbatas, demikian juga, dalam dan abadinya rasa hormat dan pemujaan Maria adalah umum untuk kebanyakan orang Katolik di seluruh dunia. Sementara Katolik Roma dan tetangga Timur mereka tidak selalu setuju pada semua masalah, Maria terus menjadi sumber persatuan dan harapan melampaui segala zaman.

Vivit Dominus in cuius conspectu sto.

Wednesday, August 21, 2013

Keperawanan Bunda Maria

Gereja mengajarkan bahwa Maria adalah seorang perawan sebelum, sewaktu dan sesudah melahirkan Yesus. Ini berarti bahwa Maria adalah perawan seumur hidupnya. Mengapa begitu? Karena itu adalah kehendak Tuhan dan Tuhan menghendaki Maria selalu utuh dan sempurna. Pertanyaan yang sering datang adalah bahwa Kitab Suci mengatakan bahwa sepertinya Yesus memiliki saudara kandung dan ini menunjukkan bahwa Maria tidak perawan setelah Yesus lahir.


Mat 13:55: Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara- Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Dalam ayat ini sepertinya St. Matius menunjuk Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas sebagai adik-adik Yesus. Akan tetapi Kitab Suci akan membuktikan bahwa pandangan diatas adalah keliru. Pertama, kata saudara dapat berarti kakak, adik, sepupu dan juga saudara dalam Kristus.

Apakah memang St. Matius menuliskan ayat tersebut dengan maksud untuk mengatakan bahwa Yesus memiliki adik-adik kandung? Sama sekali tidak!

Karena pada Mat 27:56 St. Matius menjelaskan siapa yang dimaksud dengan Maria ibu Yakobus dan Yusuf. Maria yang ditulis pada ayat tersebut adalah Maria istri Klopas (Yoh 19:25).

Yoh 19:25
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Mat 27:56
Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
Bila Maria memang memiliki anak-anak lain selain Yesus, mengapa sebelum Yesus mati disalib Yesus menitipkan ibu-Nya kepada St. Yohanes? (Yoh 19:27). Bukankah adalah tanggung jawab dari anak Maria yang lainnya (jika ada) untuk mengurusnya?

Yesus menitipkan Maria kepada St. Yohanes karena St. Yoseph suami Maria telah meninggal dan Maria tidak lagi memiliki keluarga yang akan mengurusinya.

Yoh 19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid- Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Jika benar Mat 13:55 bermaksud menyatakan bahwa Yesus memiliki saudara kandung, maka seharusnyajumlah saudara Yesus berjumlah kurang lebih 120 orang. Bagaimana caranya Maria melahirkan lebih dari 100 orang anak? Dan kemudian pulang ke rumah Yohanes yang justru bukan anaknya dan tidak ke rumah salah satu dari 120 anak-nya?

Kis 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Kis 1:15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:

Jauh hari sebelum keperawanan Maria dipertanyakan oleh umat Protestan para pelopor reformasi Protestan sekalipun selalu membela keperawanan Maria:

Matin Luther: "Adalah sebuah pengakuan iman bahwa Maria adalah Bunda Allah yang masih tetap perawan ... Kami percaya Kristus lahir dari rahimnya dan sesudahnya Maria tetap sama seperti sebelumnya. (The Works of Luther, vol. 11 halaman 319-320)
John Calvin dalam khotbahnya mengenai kitab Matius berkata "Terdapat beberapa orang yang ingin mengartikan Mat 1:25 bahwa Maria mempunyai anak-anak selain Yesus Putera Allah, dan bahwa Yoseph berhubungan dengannya setelah kelahiran Yesus; adalah suatu kebodohan! Karena penulis Injil tidak perlu menjelaskan apa yang terjadi sesudahnya akan tetapi keinginannya dalam menunjukan ketaatan Yoseph karena adalah benar bahwa itu adalah malaikat Allah yang dikirim kepada Maria. Karena itu Yoseph tidak pernah sekalipun bersama Maria. ( Sermon on Mathew 1:22- 25 cetakan 1562.)
Zwingli: "Dengan teguh aku percaya bahwa Maria menurut Injil adalah perawan yang sempurna yang melahirkan Putera Allah, Maria sewaktu melahirkan-Nya dan sesudah melahirkan-Nya dan selamanya adalah tetap sebagai perawan suci" (Zwingli Opera, vol. 1 halaman 424.)
Jika para pelopor doktrin Sola Scriptura berani membuat pernyataan iman seperti demikian, tentulah ia berkata karena dapat melihat bagaimana kenyataan keperawanan Maria memang terdapat di dalam Kitab Suci.

Seorang Protestan yang setia mengikuti doktrin sola scriptura seharusnya juga mengikuti contoh pelopor dan pencipta doktrin tersebut seperti Luther dkk yang dalam hal ini telah terang-terangan mengaku, memeluk dan membela ajaran Gereja Katolik mengenai Keperawanan Maria.

Disalin ulang oleh Katolisitas Indonesia dari buku Maria dalam Kitab Suci karya Tony Bamboe. 

Thursday, May 2, 2013

Bahaya Devosi Didalam Gereja Katolik

Dewasa kini, begitu banyak Devosi yang diarahkan oleh umat beriman kepada Santo-santa sebagai tanda penghormatan kepada mereka. Seperti yang kita ketahui bersama, para Santo-santa memiliki tempat dan peranan yang begitu unik didalam kehidupan Gerejawi. Didalam Gereja Katolik kita diajak untuk mengerti bahwa kita semua adalah anak-anak Allah yang telah dibaptis didalam Kristus Yesus. Gereja Katolik meyakini kekudusan hidup mereka dapat menjadi panutan atau teladan bagi setiap umat beriman dalam memetik nilai-nilai kehidupan yang tentu saja berhubungan tentang perjuangan hidup. 

Para Santo-santa adalah anggota Gereja yang telah mencapai kesempurnaan dan telah menyatukan diri sepenuhnya kepada Kristus (Theosis). Maka dengan menimba cinta dari para Santo-santa, kita dapat dikuatkan dalam kesatuan dan keseluruhan Tubuh Mistik Kristus itu sendiri. Sehingga sebagai persekutuan umat beriman, dimana para Santo-santa merupakan Gereja yang telah jaya dan kita yang merupakan Gereja yang masih berziarah dibumi, kita mampu saling mendoakan. Dimana kita dapat memohon doa mereka dan disamping itu pula mereka tidak henti-hentinya mendoakan kita.

Diantara begitu banyak Para kudus ada salah seorang yang memainkan peran yang begitu penting didalam sejarah penyelamatan umat manusia yaitu Santa Maria. Maria sebagai Bunda Allah memiliki posisi yang terkesan unik diantara semua Para kudus bahkan diantara segala ciptaan. Maria merengkuh kehendak Allah dengan sepenuh hati, Ia menyerahkan hidupnya kepada Allah guna pembebasan umat manusia dari dosa. Telah berabad-abad lamanya, Gereja mengarahkan hati demi penghormatan sepenuhnya kepada Bunda Maria. Gereja menghormatinya sebagai Bunda Allah, sebagai model sempurna kemuridan dan memohon doa-doanya kepada Allah atas nama kita. Maria merupakan model sempurna dari iman dan cinta kasih Gereja (LG 53). Dalam diri Maria pula, Gereja Katolik menemukan mode penyerahan dan penyucian diri secara total kepada pribadi dan karya Kristus yang menjadi sumber dan alasan penyelamatan bagi semua orang (LG 56).

Namun terkadang banyak pula Devosi yang terkesan berlebihan terhadap Maria, dan hal ini dapat memberikan kesan bahkan efek penyembahan terhadap Maria. Penyembahan terhadap Maria bukan hanya terjadi pada era kini, namun pada era Gereja Perdana. Dan penyembahan terhadap Maria dikenal sebagai sekte Collyridianisme. Sekte ini muncul di wilayah Arabia sekitar tahun 350-450. Sampai sekarang belum diketahui secara pasti siapa pendiri sekte ini. Dan ketika Para Bapa Gereja mendengar hal ini mereka langsung mendiskusikannya dan mengutuk ajaran sesat ini. Tokoh Bapa Gereja dikenal menentang teguh ajaran sesat ini adalah Epifanius. Epifanius adalah seorang Uskup Salamis di Siprus, Ia dulunya adalah seorang pemuda Yahudi yang kemudian hari menjadi seorang Katolik.

Epifanius, Uskup Salamis, Pembela Iman Katolik
Pengutukan sekte ini berkaitan dengan bertentangannya ajaran ini, dengan ajaran Gereja Katolik yang mengutuk keras penyembahan berhala yang juga telah dikutuk oleh Allah sendiri: �Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Kel 20:3)." Gereja Katolik dalam hidup peribadatannya, terdapat 2 alur peribadatan yaitu Adoration/ penyembahandan penghormatan/hiperdulia dan kita wajib untuk memisahkan kedua konteks ini. Yang berhak dan wajib kita berikan penyembahan hanyalah Allah saja namun disamping itu kita mengenal Para kudus yang telah bersatu seluruhnya dengan Allah dan ini yang harus kita berikan penghormatan. Penghormatan kita terhadap Para kudus terkhususnya Maria sama sekali tidak mengurangi penyembahan kita kepada Allah.

Tidak jarang pula, devosi berlebihan ini ditunjukkan oleh gelar dan ucapan kita kepada Bunda Maria. �Bunda Maria, sumber segala rahmat keselamatan. selamatkanlah kami orang yang berdosa ini.� Ini adalah sebuah bentuk kekeliruan yang mendalam, kita harus tahu bahwa Maria hanyalah ciptaan, memang betul Maria memiliki peran yang penting dalam penyelamatan umat Manusia, Ia melahirkan Putra Allah sehingga Allah yang merupakan sumber segala rahmat dapat mengambil kodrat kemanusiaannya yang suci dan tanpa dosa. Namun yang perlu digarisbawahi disini adalah Maria bukanlah sumber segala rahmat, karena sumber segala rahmat itu adalah Allah sendiri. Maka dari itu, kita sebagai umat Katolik mampu membela Iman kita, apabila kita dituduh telah menyembah Maria seperti yang dilakukan oleh sekte Collyridianisme. Karena yang berhak disembah hanyalah Allah saja dan bukan Maria.

Dominus illuminatio mea!

Saturday, December 8, 2012

Katekese Singkat Tentang Saudara Yesus


Apabila Maria mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan lain, maka akan muncul pertanyaan: mengapa Yesus sebelum wafat di kayu salib tidak menyerahkan ibunya kepada anak-anaknya yang lain? Mengapa Dia justru menyerahkan IbuNya kepada Murid yang dikasihinya Yohanes untuk menjaga IbuNya? "Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" 19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya." (Yoh 19:26-27).

Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa Maria tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan lainnya. Gereja Katolik yakin bahwa murid yang dikasihi Yesus itu mewakili semua murid yang dikasihi oleh Yesus (Yoh 19:26-27). Pada saat yang begitu penting, tidak mungkin Yesus menitipkan IbuNya secara fisik hanya kepada seorang Murid-Nya. Tindakan-Nya itu memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu Yesus menitipkan Maria juga kepada kita, anak-anak Bapa-Nya. 

Bukankah Kitab suci menyebut Yesus memiliki saudara-saudara (Mat12:46; 13:56; dan Mrk 6:3)? Bagaimanaka hal ini dijelaskan? Kitab suci mempergunakan kata "saudara" atau "saudara tiri" hampir sebanyak 750 kali: yakni 430 kali dalam Perjanjian Lama dan 320 kali dalam perjanjian baru. Istilah atau kata "saudara" dalam Kitab Suci bukan berarti saudara kandung (se-darah atau se-daging). Bagi orang Yahudi, kata "saudara" memiliki makna yang umum sekali, sering dihubungkan dengan sanak famili dan para pengiktut, anggota-anggota dari suku atau ras yang sama, keponakan laki2 dan saudara sepupu, paman atau sanak famili pada umumnya. Jika Yesus berbicara dalam bahasa Aram (sama seperti bahasa Ibrani), maka saudara sepupu sering disebut "saudara-saudara." Mengapa? karena bahasa tersebut tidak memisahkan kata "saudara sepupu." oleh karena itu saudara sepupu Yesus, yaitu Yakobus, Yusuf, Simon, Yudas, anak-anak Alfeus (paman Yesus dari pihak Yosef) sering dipahami secara lain oleh orang-orang Protestan sebagai anak laki-laki Maria lainnya (baca Mat 13:54-58)

Dominus illuminatio mea!

Thursday, October 25, 2012

Maria Minggu Ini : Peran Serta Maria Dalam Sejarah Keselamatan


55. (Bunda Almasih dalam Perjanjian Lama)
Kitab-kitab Perjanjian Lama maupun Baru, begitu pula Tradisi yang terhormat, memperlihatkan peran Bunda Penyelamat dalam tata keselamatan dengan cara yang semakin jelas, dan seperti menyajikannya untuk kita renungkan. Ada pun Kitab-kitab Perjanjian Lama melukiskan sejarah keselamatan, yang lambat-laun menyiapkan kedatangan Kristus di dunia. Naskah-naskah kuno itu, sebagaimana dibaca dalam Gereja dan dimengerti dalam terang perwahyuan lebih lanjut yang penuh, langkah-demi langkah makin jelas mengutarakan citra seorang wanita, Bunda Penebus.

Dalam terang itu ia sudah dibayangkan secara profetis dalam janji yang diberikan kepada leluhur pertama yang jatuh berdosa, yang akan diberi nama Imanuel (lih. Yes 7:14; bdk. Mi 5:2-3; Mat 1:22-23). Dialah yang unggul di tengah umat Tuhan yang rendah dan miskin, yang penuh kepercayaan mendambakan serta menerima keselamatan dari pada-Nya. Akhirnya ketika muncullah ia, Puteri Sion yang amat mulia, sesudah pemenuhan janji lama dinanti-nantikan, genaplah masanya. Mulailah tata keselamatan yang baru, ketika Putera Allah mengenakan kodrat manusia dari padanya, untuk membebaskan manusia dari dosa melalui rahasia-rahasia hidup-Nya dalam daging.

56. (Maria menerima warta gembira)
Adapun Bapa yang penuh belaskasihan menghendaki, supaya penjelmaan Sabda di dahului oleh persetujuan dari pihak dia, yang telah ditetapkan menjadi Bunda-Nya. Dengan demikian, seperti dulu wanita mendatangkan maut, sekarang pun wanitalah yang mendatangkan kehidupan. Itu secara amat istimewa berlaku tentang Bunda Yesus, yang telah melimpahkan kepada dunia Hidu sendiri yang membaharui segalanya, dan yang oleh Allah danugerahkan kurnia-kurnia yang layak bagi tugas seluhur itu. Maka mengherankan juga, bahwa di antara para Bapa suci menjadi lazim untuk menyebut Bunda Allah suci seutuhnya dan tidak terkena oleh cemar dosa manapun juga, bagaikan makhluk yang diciptakan dan dibentuk baru oleh roh Kudus [177]. Perawan dari Nazaret  itu sejak saat pertama dalam rahim dikurniai dengan semarak kesucian yang istimewa. Atas titah Allah ia diberi salam oleh Malaikat pembawa Warta dan disebut �penuh rahmat� (Luk 1:38). 

Demikianlah Maria Puteri Adam menyetujui sabda ilahi, dan menjadi Bunda Yesus. Dengan sepenuh hati yang tak terhambat oleh dosa mana pun ia memeluk kehendak Allah yang menyelamatkan, dan membaktikan diri seutuhnya sebagai hamba Tuhan kepada pribadi serta karya Putera-Nya, untuk di bawah Dia dan beserta Dia, berkat rahmat Allah yang mahakuasa, mengabdikan diri kepada misteri penebusan. Maka memang tepatlah pandangan para Bapa suci, bahwa Maria tidak secara pasif belaka digunakan oleh Allah, melainkan bekerja sama dengan penyelamatan umat manusia dengan iman serta kepatuhannya yang bebas. Sebab, seperti dikatakan oleh S. Ireneus, �dengan taat Maria menyebabkan keselamatan bagi dirinya maupun bagi segenap umat manusia� [178]. Maka tidak sedikitlah para Bapa zaman kuno, yang dalam pewartaan mereka dengan rela hati meyatakan bersama Ireneus: �Ikatan yang disebabkan oleh ketidak-taatan Hawa telah diuraikan karena ketaan Maria; apa yang diikat oleh perawan Hawa karena ia tidak percaya, telah dilepaskan oleh perawan Maria karena imannya� [179]. Sambil membandingkannya dengan Hawa, mereka menyebut Maria �bunda mereka yang hidup� [180]. Sering pula mereka menyatakan: �maut melalui Hawa, hidup melalui Maria� [181].

57. (Santa Perawan dan masa kanak-kanak Yesus)
Adapun persatuan Bunda dengan Puteranya dalam karya penyelamatan itu terungkapkan sejak saat kristus dikandung oleh Santa perawan hingga wafat-Nya. Pertama-tama, ketika Maria berangkat dan bergegas-gegas mengunjungi Elisabet, dan diberi ucapan salam bahagia olehnya karena Maria beiman akan keselamatan yang dijanjikan, dan ketika pendahulu melonjak gembira dalam rahim ibunya (lih. Luk 1:41-45). Kemudian pada hari kelahiran yesus, ketika Bunda Allah penuh kegembiraan menunjukkan kepada para Gembala dan para Majus Puteranya yang sulung, yang tidak mengurangi keutuhan keperawanannya, melainkan justru menyucikannya [182]. 

Ketika ia dikenisah, sesudah menyerahkan persembahan kaum miskin, menghadapkan-Nya kepada Tuhan, ia mendengarkan Simeon sekaligus menyatakan, bahwa Puteranya akan menjadi tanda yang akan menimbulkan perbantahan dan bahwa suatu pedang akan menembus jiwa Bunda-Nya, supaya pikiran hati banyak orang menjadi nyata (lih. Luk 2:34-35). Ketika orang tua Yesus dengan sedih Hati mencari Putera mereka yang hilang, mereka menemukan-Nya di kenisah sedang berada dalam perkara-perkara Bapa-Nya, dan mereka tidak memahami apa yang dikatakan oleh Putera mereka. Tetapi Bundanya menyimpan itu semua dalam hatinya dan merenungkannya (lih. Luk 2:41-51).

58. (Santa Perawan dan hidup Yesus di muka umum)
Dalam hidup Yesus di muka umum tampillah Bunda-Nya dengan penuh makna, pada permulaan, ketika pada pesta pernikahan di Kana yang di Galilea ia tergerak oleh belaskasihan, dan dengan perantaraannya mendorong Yesus Almasih untuk mengerjakan tanda-Nya yang pertama (lih. Yoh 2:1-11). Dalam pewartaan Yesus ia menerima sabda-Nya, ketika Puteranya mengagungkan Kerajaan diatas pemikiran dan ikatan daging serta darah, dan meyatakan bahagia mereka yang mendengar dan melakukan sabda Allah (lih. Mrk 3:35 dan pararel; Luk 11:27-28), seperti dijalankannya sendiri dengan setia (lih. Luk 2:19 dan 51). Demikianlah Santa Perawan juga melangkah maju dalam peziarahan iman. 

Dengan setia ia mempertahankan persatuannya dengan Puteranya hingga di salib, ketika ia sesuai dengan rencana Allah berdiri di dekatnya (lih. Yoh 19:25). Disitulah ia menanggung penderitaan yang dasyat bersama dengan puteranya yang tunggal. Dengan hati keibuannya ia menggabungkandiri dengan korban-Nya, yang penuh kasih menyetujui persembahan korban yang dilahirkannya. Dan akhirnya Yesus Kristus juga, menjelang wafat-Nya di kayu salib, ia dikurniakan kepada murid menjadi Bundanya dengan kata-kata ini: �Wanita, inilah anakmu� (lih. Yoh 19:26-27) [183].

59.      (Santa Perawan sesudah Yesus naik ke sorga)
Allah tidak berkenan mewahyukan misteri keselamatan umat manusia secara resmi, sebelum mencurahkan Roh yang dijanjikan oleh kristus. Maka kita saksikan para Rasul sebelum hari pentekosta �bertekun sehati sejiwa dalam doa bersama beberapa wanita, dan Maria Bunda Yesus serat saudara-saudari-Nya� (Kis 1:14). Kita lihat Maria juga dengan doa-doanya memohon kurnia Roh, yang pada saat Warta Gembira dulu sudah menaunginya. Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal [184], sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui kemuliaan di sorga beserta badan dan jiwanya [185]. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan (lih. Why 19:16), yang telah mengalahkan dosa dan maut [186].

Dominus illuminatio mea
sumber:Lumen Gentium 55-59

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)