Latest News

Showing posts with label Tritunggal. Show all posts
Showing posts with label Tritunggal. Show all posts

Sunday, June 21, 2020

Tiga LANGKAH MUKZIZAT DARI TUHAN


" 3 KATA MUJIZAT dari TUHAN, untukmu ..."

Untuk Kita Renungkan :

† 33 tahun DIA menyiapkan diri untuk Korban bagi Dunia...

† 3 tahun DIA menyampaikan berita sukacita...

† 30 keping perak DIA dikhianati...

† 3 km DIA memikul salib...

† 3 jam DIA tergantung di kayu salib...

† 3 paku ditancapkan di kaki dan tangan-NYA...

† lebih dari 3 liter dara-hNYA tercurah bagimu...

† 3 hari DIA di dalam gua kuburan, dɑπ...

† 3 KATA yang mau DIA sampaikan "AKU MENGASIHI KAMU"

Selamat menyongsong Jumat Agung dan Minggu Paskah.
TUHAN YESUS KRISTUS Mengasihi kita semua..     
         
                        🍨🍨
                        🍨🍨
            🍨🍨🍨🍨🍨🍨
            🍨🍨🍨🍨🍨🍨
                        🍨🍨
                        🍨🍨
                        🍨🍨
                        🍨🍨
           
Sebarkan Salib ini Sebelum Hari Paskah👏.

Saturday, January 26, 2019

Yesus adalah Tuhan -5- I AM

Hari ini adalah pesta St. Yohanes, Rasul dan pengarang Injil. Injil Yohanes menempati tempat khusus dalam hatiku karena Yohanes mengupas KeTuhanan Yesus dengan sangat mendalam di seluruh Injil ini. Dari dulu saya ingin menuliskan suatu artikel bersumber dari Yohanes. 

Kali ini saya ingin berbagi penemuan saya pada Yoh 8:58, 
Kata Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (LAI-TB)
Sekilas tidak ada masalah dengan perkataan ini tapi coba lihat reaksi orang Yahudi yang dicatat oleh Yohanes pada ayat berikutnya, orang Yahudi hendak merajam Yesus. Suatu reaksi yang luar biasa. Tentu perkataan Yesus yang memicu reaksi ini lebih luar biasa. Apa yang hendak Yesus katakan? Mengapa orang Yahudi serta merta marah?

Selain menyatakan bahwa Diriya lebih duluan daripada leluhur bangsa Israel, Abraham, Yesus menggunakan suatu format kalimat yang sangat tabu diucapkan bagi orang Yahudi. Format kalimat ini akan lebih lebih terlihat dalam terjemahan Inggris. 
Jesus said to them: "Amen, amen I say to you, before Abraham was made, I am." (DRB) 
Jesus said unto them, "Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am." (KJV)
Format ini adalah format sakral yang hanya boleh diucapkan oleh YWHW sendiri, sebagaimana yang terlihat pada Kel 3:14 
God said to Moses: I AM WHO AM. He said: Thus shalt thou say to the children of Israel: HE WHO IS, hath sent me to you. (DRB) 
And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you. (KJV)
Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firmanNya: "Beginilah kau katakan kepada orang Israel: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu" (LAI-TB) 
Orang Yahudi, ketika mendengar Yesus menggunakan format ini, spontan marah dan ingin merajam Yesus. Mengapa? Karena orang Yahudi menangkap maksud Yesus dengan jelas. Yesus mendeklarasikan DiriNya adalah Allah.

Yesus adalah Tuhan -4- Gembala yang Baik


Kemarin saya menemukan sebuah perikop Kitab Suci yang begitu indah menjelaskan siapakah Tuhan Yesus dan mengapa saya dengan berani mengakui DiriNya sebagai Tuhan. Perikop ini berasal dari Perjanjian Lama. Etah mengapa kendati Tuhan Yesus menggemakan kembali perikop ini di Perjanjian Baru, LAI tidak memberikan rujukan di cacatan kaki ke Perjanjian Lama. Ini amat disayangkan. Mari kita lihat surat cinta Tuhan Yesus kepada kita.

Gembala yang Baik,
tema populer
Perikop yang saya maksud adalah Yeh 34:1-31. Silakan dibaca dengan seksama dan tenang maka pembaca akan mengerti betapa besarnya cinta Tuhan Yesus kepada kita. Mari kita mulai. Perrikop ini dibuka dengan Yehezkiel mendapatkan Firman Tuhan untuk menantang gembala Israel. Yehezkiel adalah nabi yang hidup saat Israel telah menyimpang dari Hukum Musa (Yeh 2:3). Tuhan menantang gembala Israel. Tuhan menunjukkan bahwa gembala Israel tidak menjalankan tugas mereka sebagai gembala. Mereka tidak menguatkan yang lemah, tidak mengobati yang sakit, tidak membalut yang terluka, tidak membawa pulang yang tersesat dan tidak mencari yang hilang (Yeh 34:4a). Kawanan domba Israel memang teoritis memiliki gembala namun pada praktiknya mereka dibiarkan berjalan sendiri, dan berakhir dimangsa oleh binatang buas (Yeh 34:5-6). Rupanya gembala palsu ini tidak berhenti di sana, mereka menyembelih yang gemuk, meminum susunya, mengenakan bulunya, dan menginjak-injak domba-domba itu (Yeh 34:3,4b).

Kemudian Tuhan mengambil keputusan untuk mem-PHK, tepatnya melawan, gembala tidak tahu diri ini (Yeh 34:10). Tuhan sendiri yang akan memperhatikan domba-dombaNya (Yeh 34:22). Ingat kata “Tuhan” di sini bersinonim dengan “YHWH”. Sekarang kita masuk mesin waktu ke Yoh 10:1-19. Kita mendengar pernyataan Seseorang.

Yesus Kristus berkata, “Akulah gembala yang baik” (Yoh 10:11). Proklamasi ini dengan cepat mengaitkan diri dengan Yeh 34. Bahkan Yesus menyatakan bahwa DiriNya bukan upahan yang langsung lari ketika serigala muncul sehingga domba-domba itu diterkam oleh serigala (Yoh 10:12, persis dengan Yeh 34:5). Yesus adalah Gembala yang Sejati, sang Pemilik sesungguhnya dari kawanan domba, bukan seperti upahan yang pengecut (di Yoh 10), bukan pula seperti gembala palsu (di Yeh 34). Yesus, sebagai Gembala yang Baik, akan menjalankan tugas Gembala yang Baik.

Yesus, Gembala yang Baik,
Ikon dari Katakombe
Apa saja tugas Gembala? Kita pindah kembali ke Yeh 34:16. YHWH menyatakan bahwa DiriNya akan mencari yang hilang, membawa pulang yang tersesat, membalut yang luka, sampai di sini terlihat bahwa tugas Gembala yang Sejati benar-benar bertolak belakang dengan gembala palsu (Yeh 34:4). Tetapi coba perhatikan dekripsi selanjutnya, bila gembala palsu tidak menyembuhkan yang sakit, Tuhan Allah bergerak lebih jauh, Ia menguatkan yang sakit. Domba yang sakit tidak hanya disembuhkan tetapi juga dikuatkan. Ini proses dua kali lipat. Semua orang tahu betapa sulitnya menyembuhkan orang sakit dan lebih sulit lagi bagi orang sakit untuk mendapatkan kekuatan seperti sebelum dirinya sakit. Tuhan Allah dengan sabar menunggu hingga dombanya sehat dalam arti sebenarnya. Bagaimana dengan domba yang sudah kuat dan gemuk? Tuhan Allah melindungi mereka. Domba-domba ini tidak akan disembelih. Gembala yang Sejati tidak pernah beranggapan karena DiriNya telah bekerja keras menggemukkan domba, kini Ia berhak menyembelih domba itu. Tuhan Allah menyatakan bahwa DiriNya akan melindungi domba itu.

Mari kita lihat ke Yoh 10 lagi. Yesus Kristus melangkah lebih lanjut dengan mengatakan dengan konkret seperti apa melindungi domba itu. Yesus Kristus menyatakan bahwa Ia akan memberikan nyawanya demi dombanya (Yoh 10:15b). Dalam usaha mempertahankan domba, Gembala yang Baik tidak mempertahankan nyawaNya, Ia rela memberikan nyawa demi domba.

Bukan saja Yesus dengan wibawaNya mengklaim sebagai Gembala yang Baik sehingga sama dengan YHWH yang Agung, tetapi Tuhan Yesus menggenapkan apa yang tertulis dengan mengatakan bahwa Ia akan menyerahkan nyawaNya demi melindungi domba-domba. Tuhan Yesus melangkah lebih jauh, Dia benar-benar menyayangi dombaNya dengan tidak menahan sesuatu pun dari DiriNya, sebagaimana yang nyata dalam PenyalibanNya.

Deklarasi KeTuhanan Yesus ini mendapatkan tanggapan yang rame dari pendengarNya karena ada beberapa orang Yahudi mengatakan Yesus gila mengklaim status Gembala yang Baik. Orang Yahudi ini menangkap maksud Yesus. Yesus memproklamasikan DiriNya sebagai YHWH.

Kanak-Kanak Yesus sebagai
Gembala yang Baik
Sebenarnya maksud Yesus bukan saja menyatakan Diri sebagai YHWH tetapi bertanya kepada setiap orang Israel, dombaNya: Apakah mereka (masih) mengenal suara Sang Gembala? Kepada kita yang secara etnik bukan Israel, Tuhan Yesus menyatakan bahwa ada domba-domba yang berasal dari kandang lain (Yoh 10:16). Akan tetapi domba-domba asing ini akan dituntun juga dan disatukan dengan domba Israel. Yang menarik adalah akhirnya domba asing ini juga mendengarkan suara Sang Gembala. Domba asing itu adalah Anda dan saya. Maukah Anda mendengarkan SuaraNya?

Oh Tuhan Yesus, Gembala Baik kami, panggillah kami dombaMu dan ajarlah kami untuk tidak mengeraskan hati seperti bangsa Isreal di Masa dan Meriba. 

Yesus adalah Tuhan -3- Duduklah di sebelah kananKu

Setelah mengerti bahwa Allah, YHWH dan Tuhan adalah sinonim (dapat dilihat di ), sekarang saya tergelitik untuk mencari penjelasan tentang Luk 20:42. Di ayat ini, Yesus mengutip perkataan Daud (Mzm 110:1) yaitu: “Tuhan telah berfirman pada Tuanku: duduklah disebelah kananKu.”

Banyak pertanyaan muncul dalam diriku mengenai ayat ini. Dalam Mzm 110:1, tertulis “TUHAN telah berfirman pada tuanku: duduklah di sebelah kananKu.” Apakah Lukas ingin memelintir ayat Kitab Suci? Adakah perbedaan di sini? Tidak. Kata TUHAN dalam Mzm 110:1 merupakan terjemahan dari YHWH. YHWH sendiri hanya boleh ditulis tapi tidak boleh diucapkan karena dipandang terlalu sakral (bdk Perintah III). Bila menjumpai YHWH sewaktu membacakan Kitab Suci, kita harus mengucapkan Adonai yang bearti Tuhan, sebagaimana yang ditulis oleh Lukas. Jadi jelas dari bagian pertama, TUHAN vs Tuhan, tidak ada masalah. Sekarang bagian kedua, Tuanku dan tuanku. Inipun sebenarnya tidak ada masalah. Karena kedua versi merujuk ke mesias, hanya saja ada yang merasa mesias yang dijanjikan adalah seorang manusia yang diberi kekuatan super, ada yang merasa mesias itu Pemilik Sejati Kekuatan Super (Tuhan sendiri). Orang Yahudi merasa bahwa mesias yang dijanjikan adalah mesias politik. Orang Yahudi memandang mesias bersifat lahiriah yang akan membawa mereka keluar dari penjajahan bangsa asing dan mendirikan Bait Suci. Pada zaman Yesus sebagai manusia, bangsa asing ini adalah Romawi. Orang Romawi tidak pernah berpikir bahwa mesias yang dijanjikan adalah Tuhan Allah sendiri yang akan membawa umatNya keluar dari kuasa dosa dan bait Suci adalah Tubuh Yesus sendiri (lih Yoh 2:21). Oleh karena itu penulis Mazmur tidak menuliskan Tuanku, ia menulis tuanku, karena bagi pemahamannya mesias adalah manusia. Gambaran mesias lahiriah ini memang dipenuhi yaitu dalam diri Koresh (lih. Ezr 1:2, Yes 44:28). Tetapi rupanya nubuatan tentang mesias tidak berhenti di Koresh. Apalah arti Koresh dibandingkan mesias yang akan membawa manusia keluar dari dosa? Mesias dalam arti rohani ini adalah Tuhan sendiri karena yang sanggup melepaskan manusia dari dosa adalah Tuhan sendiri (lih Luk 5:21). Wajar bila Lukas menggunakan capital untuk Tuanku.

Pertanyaan berikutnya bukankah Yesus, sebagaimana yang ditulis oleh Lukas, menunjukkan bahwa Yesus tidak setara dengan Bapa? Setelah penjelasan di atas, Luk 20:42 dapat diganti dengan: “YHWH telah berfirman pada Mesias (Yesus): duduklah di sebelah kananKu”. Yesus, sebagai Mesias, menerima perintah dari YHWH. Bukan bearti Yesus adalah bawahan YHWH, tetapi Yesus sebagai Allah Putra selalu patuh kepada Allah Bapa sebagai bentuk cintaNya kepada Bapa. Hubungan antara Allah Bapa dan Allah Putra dapat dilihat di.
Yesus dan YHWH adalah satu hakikat. Terbukti dari rujukan yang dipakai sama. Kita lihat dari kesaksian Yohanes Pembaptis bahwa dirinya adalah suara yang dinubuatkan oleh Yesaya untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Sekarang kita lihat Yesaya 40:3. Saya tidak perlu menjelaskan lagi perbedaan penggunaan kata Tuhan dan TUHAN. Nah bearti Yesaya menandaskan bahwa suara yang berseru-seru akan mempersiapkan jalan bagi TUHAN/Tuhan/YHWH/Allah. Kita balik lagi pada Yohanes Pembaptis. Ia mempersiapkan jalan bagi Yesus (lih Yoh 1:29-30). Apakah Yesus adalah Tuhan, sehingga otomatis Yesus juga TUHAN/YHWH/Allah? Saya capek menulis panjang-panjang, hehehe, mulai sekarang saya hanya akan menulis salah satu dari TUHAN/Tuhan/YHWH/Allah, karena pada esensinya, semuanya sinonim. Yohanes pun rupanya ragu bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia mengirim murid-muridnya bertanya pada Yesus (lih Mat 11:2-3). Jawaban Yesus rupanya membuat Yohanes berpikir. Dalam menegaskan siapa dirinya, Yohanes Pembaptis mengutip Yesaya (Yoh 1:23, Yes 40:3). Karena itu Yesus pun menggunakan bahasa yang sama, Yesaya. Jawaban Yesus pada utusan Yohanes Pembaptis (lih Mat 11:4-5) menggemakan nubuatan Yesaya (lih Yes 35:5-6; 6:1). Yesus ingin mengatakan bahwa Ia lah Tuhan karena Ia mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Tuhan. Yohanes Pembaptis dapat dengan tenang berdiam dalam penjara karena sekarang ia tahu bahwa benar Yesus adalah Tuhan.1

Ikon Christ Pantocrator pada gereja Daphni, Yunani

Apa sih tujuan Tuhan Yesus memberikan pertanyaan ini? Yah kita bisa anggap bahwa Yesus ingin “membalas”. Pada perikop sebelumnya, Yesus yang dicobai, sekarang gantian dong, Yesus juga bisa memberikan ujian. Dan rupanya ujian ini tidak bisa dijawab. Gereja, berkat Hikmat Roh Kudus, dapat menjawab ini. Dalam Tritunggal, sebagaimana Allah Putra (Yesus) taat pada Allah Bapa, adalah wajar bila TUHAN (Bapa) memerintahkan Mesias (Putra) untuk duduk di sebelah kananNya. Mesias sebagai manusia adalah anak Daud tetapi sebagai Tuhan, Ia adalah Tuan dari Daud. Yesus sebagai Mesias adalah sungguh-sungguh Tuhan dan sungguh-sungguh manusia. Inilah penjelassan Gereja mengenai ayat 44.2


Referensi
1.       Thompson B. In Defense of… Christ’s Diety. http://www.apologeticspress.org
2.       Henry, Matthew. "Complete Commentary on Luke 20". "Matthew Henry Complete Commentary on the Whole Bible". http://www.studylight.org/com/mhc-com/view.cgi?book=lu&chapter=020. 1706. 


http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2011/11/yesus-adalah-tuhan-3-duduklah-di.html



Allah Tritunggal 1

Ada seorang anak kecil bertanya padaku tentang Trinitas/ Tritunggal. Benarkah tuduhan teman-teman si anak kecil ini bahwa orang Kristen menyembah pada tiga Allah? Pertanyaan ini sangat menghantui saya karena sampai sekarang tidak ada upaya yag signifikan dari romo paroki untuk membahas hal ini. Bahkan pada Pesta Tritunggal Maha Kudus, yang selalu ditekankan adalah hal ini terlalu sulit, terlalu dalam, misteri dari misteri. Apakah Gereja, yang diwakilkan oleh romo, tidak mampu menjelaskan? Apakah Gereja takut sehingga mengharuskan umatnya mengimani dengan buta? Jawaban “itu adalah misteri” menurutku tidak cukup karena bila cukup, untuk apa manusia diberikan pengetahuan? Semua pertanyaan akan berakhir dengan misteri. Apa tujuan adanya udara? Misteri. Berasal dari apakah air hujan? Misteri. Bagaimana matahari dapat bersinar? Misteri. Dan ujian IPA-mu akan dapat nol.

Holy Trinity,
oleh Hendrick van Balen
Iman mencari penjelasan, faith seeks understanding. Meski benar bahwa penjelasan yang sempurna tentang Tritunggal tidak akan ada karena bila pada akhirnya manusia dapat memahami misteri Tritunggal, Allah bukan lagi Allah Yang Maha Agung karena Diri Allah dapat dipahami oleh manusia. Bukankah Allah itu Yang Tak Terpahami, yang selalu membuat takjub? Pikiran kita bagaikan sebuah ceruk sempit yang tidak akan sanggup menampung lautan Misteri Allah Tritunggal.


Pencarian saya membawa pada sebuah buku tipis. Pembaca dapat melihat judulnya di akhir artikel ini. Saya akan mensarikannya dan menambahkan sedikit permenunganku. Saya tidak berniat menampilkan daftar ayat Kitab Suci yang mendasari karena tujuan saya adalah menemukan “penjelasan terbatas” tentang Tritunggal.  Saya yakin dan percaya akan Satu Allah dalam tiga Pribadi. Ayat Kitab Suci yang mendasari dapat dilihat di sini.


Manusia dapat mengenal Allah karena Allah sendirilah yang mewahyukan DiriNya. Tidak mungkin manusia dapat mengenal Allah atas inisiatif sendiri (bdk Mat 16:17). Allah telah mewahyukan DiriNya pada Abraham sehingga Abraham berangkat ke tanah perjanjian (lih Kej 12:1). Allah sendirilah yang mewahyukan DiriNya dalam semak belukar kepada Musa (lih Kel 3:6). Pewahyuan Allah akhirnya mencapai puncak dalam Yesus Kristus. Banyak paham yang menyakini bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari manusia, beberapa paham itu menyatakan dari banyak yang lebih besar itu ada Sesuatu Yang Mutlak. Ada agama yang menyatakan bahwa Sesuatu Yang Mutlak itu adalah Tuhan Allah. Agama politeisme mengajarkan Allah dikelilingi oleh dewa dewi sekunder sementara agama monoteisme mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah tanpa dewa dewi lain. Di antara agama-agama monoteisme, agama Kristen muncul secara istimewa karena agama Kristen tidak membatasi Tuhan Allah hanya sebagai “zat”. Tuhan Allah bukanlah sesuatu yang abstrak, yang melayang-layang di angkasa,tidak berbentuk, kabur. Tuhan Allah memiliki Pribadi. Manusia saja memiliki pribadi, masakan Allah tidak memiliki Pribadi? Bahkan agama Kristen melangkah lebih jauh dengan berkata bahwa Allah mewahyukan diriNya demi keselamatan manusia karena Ia mengasihi manusia dan tidak ingin manusia binasa (lih Yoh 3:16). Tanpa pewahyuan Diri Allah, manusia tidak mungkin sampai pada keselamatan. 


Coronation of Virgin, 
kaca patri Gereja St Michael Toronto

Penegasan ini memiliki dampak penting karena Allah, demi keselamatan manusia, mewahyukan DiriNya dengan konkret. Allah memperkenalkan DiriNya ke dalam sejarah manusia demi keselamatan manusia. Sebagaimana keselamatan manusia itu konkret, pewahyuan Allah pun konkret. Memang manusia dapat “menebak” kehadiran Allah dalam fenomena alam sehari-hari, terbitnya sang surya, semilir angin, pendeknya dalam ciptaan-ciptaan. Hal ini pernah coba dijelaskan oleh romo A. de Mello, SJ, Allah bak penari menari. Beliau mencoba menjelaskan dengan: Lihatlah tarian (ciptaan) maka engkau akan melihat Sang Penari (Allah). Tapi bagi saya usaha romo de Mello, SJ ini tidak memuaskan. Allah yang Maha Sempurna tidak mungkin diwakilkan oleh ciptaan yang tidak sempurna. Adakah sesuatu hal yang dapat mencerminkan/mewakili Allah dengan sempurna kepada manusia?

Tiada yang dapat mewakili Yang Sempurna secara sempurna. Untuk dapat hadir dengan sempurna dalam sejarah manusia, Allah haruslah masuk dan mengalami sendiri kemanusiaan. Allah harus menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Pewahyuan Allah yang radikal dan mengejutkan ini berada dalam Pribadi Yesus Kristus, yang mengalami inkarnasi oleh Kuasa Roh Kudus melalui rahim Maria (lih Luk 1:28-35). Bahkan sampai sekarang Allah tetap mewahyukan DiriNya dan menyertai perjalanan sejarah manusia dalam Roh Kudus (lih Yoh 14:16-17). Modus kehadiran Allah ini haruslah sehakikat dengan Allah. Ini lah yang dimaksud “satu” oleh Yesus sendiri (lih Yoh 17:22). Bila modus kehadiran ini tidak sehakikat dengan Allah, pewahyuan ini tidak sempurna. Bila modus kehadiran ini tidak sehakikat dengan Allah, kita tidak benar-benar berjumpa dengan Allah; kita akan memandang Allah sekali lagi sebagai sesuatu yang abstrak, yang memandang manusia dari jauh, mengawasi perbuatan manusia, bila perbuatan baik lebih banyak maka orang itu masuk surga, bila sebaliknya akan masuk neraka. 

Yesus Kristus adalah Sang Sabda Allah. Dengan bersabda Allah menciptakan alam semesta dan seluruh makhluk hidup (lih Yoh 1:3, bdk Kisah Penciptaan). Mungkinkah menciptakan sesuatu yang hidup dengan sesuatu yang mati? Sebagimana manusia membersihkan sesuatu dengan benda bersih, Tuhan Allah menciptakan kehidupan dengan Sabda yang hidup (lih Yoh 1:4, Yoh 5:26). Karena hidup, Sang Sabda adalah suatu Pribadi lengkap, bahkan melebihi definisi pribadi menurut manusia. Ia memiliki kesadaran, pikiran dan dapat serta ingin dikasihi (lih Yoh 5:21; Yoh 17:24).



The Heavenly and Earthly Trinities,
oleh Murillo
Allah adalah Kasih (lih 1 Yoh 4:8). Tiada kasih yang tidak memberi. Oleh karena itu, Allah sebagai Kasih yang Maha Sempurna tentunya akan memberikan DiriNya dengan seutuhnya sebagai perwujudan yang sempurna dari kasih. Siapakah yang mampu dan pantas menerima perwujudan ini? Allah memang memberikan DiriNya kepada manusia tetapi tidak mungkin ada manusia dengan kesadaran yang sehat mengaku pantas menerima Diri Allah. Tidak ada ciptaan yang pantas menerima Diri Allah. Sebenarnya yang pantas menerima Diri Allah hanyalah Allah sendiri, yang sehakikat dengan Allah, yaitu Sang Sabda. Pribadi Allah yang memberikan DiriNya sebagai perwujudan sempurna cinta kasih adalah Allah Bapa, sedang Pribadi Allah yang menerima adalah Allah Putra. Di sini ungkapan putra bukan berarti diperanakkan oleh seorang ayah, melainkan untuk menjelaskan relasi cinta kasih ayah-anak. Seluruh Diri Allah Bapa ingin mengasihi Putra (lih Mrk 1:10-11; Mrk 9:7; Yoh 5:20) dan seluruh kesadaran dan pikiran Putra menuruti dan mengikuti kehendak Bapa sebagai jawaban terhadap Ungkapan Kasih Bapa dan demi kemuliaan Bapa (lih Yoh 5:19,30; Yoh 14:31; Yoh 17:1,4). 



St. Agustine Met a Boy on a Beach,
oleh Jose de Ribera
Karena “tokoh” yang memberi dan menerima Ungkapan Cinta Kasih itu adalah Allah yang Maha Sempurna, dengan sendirinya Ungkapan Cinta Kasih itu harus Maha Sempurna. Cinta Kasih yang Maha Sempurna ini adalah Allah Roh Kudus. Roh Kudus pun hidup (lih Rm 8:2) dan oleh karena itu merupakan suatu Pribadi. Roh Kudus juga memiliki pikiran dan kehendak yaitu bersaksi tentang Allah Putra dan mengajar manusia untuk mengakui Yesus adalah Tuhan (lih Yoh 14:26; Yoh 15:26; 1Kor 12:3).



Demikian lah usaha terbatas sebuah ceruk yang sempit dalam usaha sia-sia menampung lautan tak terperikan dari misteri Allah yang transenden.



Referensi

  Sunarko A. Trinitas, Masih Monoteis?. Dalam Wacana Biblika: Memperbincangkan Monoteisme. Vol 11. No 3. Jakarta: Yayasan Lembaga Biblika Indonesia. 2011
SSource : http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2011/11/allah-tritunggal.html

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)