Latest News

Showing posts with label Sakramen Penguatan. Show all posts
Showing posts with label Sakramen Penguatan. Show all posts

Saturday, October 3, 2015

Memahami Sakramen Penguatan

Sakramen Penguatan atau Sakramen Krisma disebut Sakramen untuk mendalami teologi. Pada zaman dahulu pernah juga seorang umat Kristiani menyebut Roh Kudus sebagai Yang Tak Dikenal. Bagaimana mungkin ajaran dan devosi kita menjadi begitu miskin, sehingga kita tidak mengetahui baik pemberian maupun Sang Pemberi.

Semoga tidak terjadi demikian keadaan umat Katolik saat ini! Karena kalau kita yang �mengaku mengimani Katolik kita tidak mengenal Roh Kudus dan Memahami Sakramen Krisma, kita akan kehilangan dasar utama penebusan kita Allah menjadi manusia bukan melulu untuk menyelamatkan kita dari sesuatu (dosa-dosa kita), tetapi juga menyelamatkan kita untuk (untuk hidup sebagai anak-anak Allah). Diselamatkan tidak lain adalah ambil bagian dalam kodrat Allah. Dan semua itu kita lakukan karena karunia Roh Kudus.

Yesus berkata kepada para rasul-Nya bahwa Roh akan mengambil apa yang menjadi milik-Ku dan menyatakannya kepadamu (Yohanes 6:14). Jadi, Rohlah yang memberikan kepada kita kehidupan di dalam Tritunggal Yang Mahakudus. Karena Rohlah yang memberikan kehidupan sang Putera kepada kita.

Maksud Yesus adalah mengutus Roh Kudus. Ia berkata kepada para rasul-Nya, �Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab, jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu. Tetapi, jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu���� Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran� (Yohanes 16: 7, 13). Memenuhi janji-Nya, Yesus menampakkan diri kepada para rasul-Nya dan �Ia menghembusi mereka dan berkata, �Terimalah Roh Kudus� (Yohanes 20:22). Kemudian, pada Pentakosta Kristiani yang pertama terjadilah pencurahan Roh Kudus secara universal atas Gereja (Kis 2).

Peristiwa ini sudah digambarkan dalam banyak nubuat Perjanjian Lama mengenai zaman Mesias (Yes 44:3; 59:21; Yes 11:19; 36:25-27; Yl. 2:28). Jelas, karunia agung ini melampaui segala pengharapan. Karunia itu bukan berupa sesuatu, tapi Seseorang, Karunia itu adalah Roh Kudus Dari kisah Para Rasul, jelas bahwa Pentakosta adalah suatu peristiwa yang dimaksudkan untuk seluruh Gereja, bukan hanya sesuatu kelompok elite, dan bukan hanya untuk satu hari.

Pentakosta itu akan direntangkan ke segala zaman yang tidak dilembagakan, yakni lewat sakramen-sakramen. Karunia Roh diberikan pada saat pembaptisan, tetapi dengan berbagai cara digenapi oleh upacara lain. �Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima Firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke sana. Setibanya Kudus belum turun atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus�. (Kis 8 : 14 � 17).

Meterai Roh Kudus

Tradisi Gereja melukiskan Sakramen Krisma sebagai meterai Roh Kudus. Di dunia purba menyandang meterai seseorang, atau mengenakannya, berarti diidentikkan dengan orang yang bersangkutan, dikenal sebagai anak atau hamba orang itu. Sakramen Krisma menandai kita sebagai anak-anak Allah sendiri.

Sakramen Krisma memberi kita suatu kematangan/kedewasaan dan memberi kita kekuatan untuk memberi kesaksian mengenai iman, untuk membela iman, dan untuk hidup secara bertanggung jawab di dalam Gereja. Semua kegiatan ini merupakan rahmat dari Allah, dan semua itu tidak bergantung pada kekuatan atau keterampilan pribadi kita.

Usia orang/umat diperbolehkan menerima Sakramen Krisma. Sejumlah Gereja Timur memberikan Sakramen Krisma kepada bayi-bayi, langsung sesudah pembaptisan mereka, dengan menekankan unsur Ilahi dari karunia itu. Sejumlah keuskupan di kalangan Gereja Barat menangguhkan Sakramen Krisma sampai lulus sekolah dasar atau sekolah menengah atau sampai saat penerimaan sebagai mahasiswa, dengan menekankan bahwa sakramen ini merupakan suatu tanda kematangan, tanda memasuki tahap bertanggung jawab mandiri dalam Gereja.

Dan Gereja mengajarkan bahwa Sakramen Krisma, tidak peduli kapan kita menerimanya, menggenapi pembaptisan kita. Kita boleh berharap untuk menerima Sakramen Krisma pada usia ini atau itu lebih awal dengan menekankan segi rahmat, atau lebih kemudian dengan menekankan segi pemahaman, tetapi intinya bukanlah di situ. Yang harus kita lakukan adalah memahami bahwa Sakramen Krisma adalah suatu �karunia yang dapat diterima satu kali sepanjang hayat, tetapi kita masih dapat terus memohon rahmat-Nya setiap hari dalam hidup kita. Kita telah menerima semua yang kita perlukan untuk mencapai kematangan spiritual�. Kita menerima apa yang oleh tradisi Kristiani disebut Karunia Roh Kudus, Kebijaksanaan, Pengetahuan, Pengertian, Nasihat, Kesalehan, Kekuatan, dan Takut akan Tuhan. Kita juga menerima buah-buah Roh Kudus, antara lain Kasih, Sukacita, Damai, Kesabaran, Keramahan, Kebaikan, Kemurahan, Kelemahlembutan, Kesetiaan, Kesederhanaan, Pengendalian diri, dan Kembali apabila kita menyaksikan perpecahan dalam Gereja, perselisihan paham , tidak adanya kejelasan, ketidakpedulian yang tampaknya disengaja, maka di situ kita menyadari perlunya kehadiran Roh Kudus. Ketimbang mengutuki kegelapan, lebih baik kita berseru mengundang Roh Kudus. Hendaknya kita memeriksa seberapa besar devosi kita kepada Roh Kudus dan seberapa tinggi penghargaan kita terhadap hari ketika kita menerima Sakramen Krisma. Apakah kita berdoa kepada Roh Kudus seperti kita berdoa kepada Bapa dan Putra? Apakah kita berdoa kepada Roh Kudus secara pribadi? Karena Roh Kudus adalah suatu pribadi, bukan suatu kekuatan atau suatu daya atau suatu alat. Apabila kita menerima Sakramen Krisma, maka Roh Kudus tinggal di dalam diri kita. Kita menjadi bait kudus-Nya (1 Kor 6:19).

Kita tidak harus pergi jauh-jauh untuk mengenal Dia. Kristus datang ke dunia untuk memberikan Roh Kudus kepada kita. Ia naik kepada Bapa supaya Roh Kudus dapat turun ke atas Gereja. Dalam tindakan- tindakan Ilahi ini, sejarah keselamatan menyatakan tampilnya pribadi-pribadi Ilahi. Bapa yang dalam sejarah mengutus Sang Putra merupakan gambaran dari Bapa yang melahirkan Putra dalam keabadian. Turunnya Roh Kudus atas Gereja pada hari Pentakosta adalah gambaran munculnya Roh Kudus dari Bapa dan Putra dalam keabadian.Oleh karena itu, kita harus berusaha sungguh-sungguh jangan sampai kita mengabaikan atau meremehkan kehidupan Roh Kudus dalam Tritunggal, atau kehidupan kita dalam Roh Kudus. Karya hakiki Roh Kudus adalah menampilkan kembali kehidupan, penderitaan, kematian, dan kebangkitan Kristus dalam diri kita masing-masing dan dalam diri kita bersama-sama. Apabila kita mengabaikan Roh Kudus, maka kita juga mengabaikan Kristus. Saya mengucapkan �Selamat kepada seluruh Umat di Paroki St. Markus yang baru saja Menerima Sakramen Krisma dari Bapa Uskup Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM. Semoga Sakramen Krisma mendewasakan iman Kristiani kita semua! Amin. (Y Eko Putranto)

Sumber:
http://www.sanmardepok.com/?p=1131

Sunday, July 12, 2015

Sakramen Penguatan

Oleh Romo Richard Lonsdale

MENGAPA SAKRAMEN PENGUATAN ITU PERLU?

Sakramen Penguatan merupakan langkah kedua menjadi seorang Katolik. Penguatan merupakan sakramen. Artinya, "bahasa isyarat" dari Tuhan. Bahasa isyarat seringkali berbicara lebih kuat dari bahasa-bahasa lain, karena bahasa isyarat sifatnya universal. Dalam sakramen, Tuhan mempergunakan benda-benda biasa seperti air, roti, minyak dan juga tindakan-tindakan tertentu untuk berbicara secara langsung kepada jiwa kita. Tidak seperti bahasa isyarat lainnya, bahasa isyarat Tuhan mempunyai kuasa untuk mengubah orang yang menerimanya.

Sakramen Penguatan merupakan yang pertama dari serangkaian sakramen yang disebut sebagai sakramen "pengurapan". Sakramen-sakramen tersebut mempergunakan bahasa isyarat yang sama, yaitu pengurapan dengan minyak. Yang termasuk dalam sakramen "pengurapan" adalah: Sakramen Penguatan atau Krisma, Sakramen Pengurapan Orang Sakit dan Sakramen Imamat. Ketiga sakramen tersebut mempergunakan bahasa isyarat yang sama untuk mengatakan sesuatu yang berbeda.

Dalam Sakramen Baptis, kita disambut dalam persekutuan dengan Kristus. Dalam Sakramen Penguatan, kita disambut dalam persekutuan dengan suatu komunitas, yaitu Gereja Katolik. Di kebanyakan Gereja Katolik, seorang Uskup-lah yang memberikan isyarat penyambutan itu. Perkecualian terjadi apabila calon penerima sakramen adalah orang dewasa yang baru masuk Katolik. Maka, imam pembimbing yang menerimakan Sakramen Penguatan. Bapa Uskup atau imam menyatakan sambutannya dengan isyarat tangan yang artinya "kami menghormatimu, kami menyambutmu dalam keluarga Katolik."

Bahasa isyarat "pengurapan minyak" dapat diumpamakan dengan memijat dengan balsem. Pijatan itu membersihkan, menenangkan serta menyembuhkan. Ketika kamu masih kanak-kanak, pernahkah ibumu menggosok dadamu dengan Vicks Vaporub ketika kamu pilek? Atau mungkin menggosok kakimu yang keseleo? Kamu akan segera merasa nyaman karena dua hal. Pertama, obat gosok itu meresap ke dalam kulitmu serta menghangatkan tubuhmu sehingga kamu merasa nyaman. Kedua, karena kamu menikmati sentuhan dari orang yang mengasihimu. Sama halnya dalam Sakramen Penguatan. Tuhan menyentuhmu dan menawarkan kesembuhan bagimu dari segala macam beban yang kamu pikul selama kamu tumbuh dewasa. Tuhan berkata kepadamu, "Aku tidak akan tinggal jauh darimu, Aku sungguh memperhatikan kamu karena kamu adalah pribadi yang berharga bagi-Ku."

Minyak Krisma Sakramen Penguatan mengundang Roh Kudus agar melindungi kita. Roh Kudus memberi kita kekuatan serta membimbing kita dalam menyempurnakan persatuan kita dengan Yesus melalui tubuh-Nya di dunia, yaitu Gereja. Roh Kudus membimbing kita bagaimana menjadi serupa dengan Kristus.

ASAL-USUL SAKRAMEN PENGUATAN

Apabila kamu memahami sakramen sebagai suatu "bahasa isyarat", kamu juga dapat memahami bagaimana dan mengapa sakramen dapat mengadakan perubahan. Hal ini terutama tampak nyata dalam Sakramen Penguatan. Pesan yang hendak disampaikan melalui Sakramen Penguatan adalah "Tuhan menghormati kamu dan memberimu kekuatan menghadapi persoalan-persoalan yang berat." Tuhan menyatakannya melalui beberapa cara. Upacara Sakramen Krisma merupakan salah satu di antaranya.

Penguatan yang pertama menggunakan tiga bahasa isyarat yang berbeda: angin, lidah api dan berkata-kata dalam bahasa asing. Peristiwa tersebut terjadi dalam suatu perayaan Yahudi kurang lebih 2000 tahun yang lalu. Perayaan itu disebut Shavuot. Artinya "Minggu-minggu". Shavuot dirayakan sekitar tujuh minggu sesudah Hari Raya Paskah Yahudi. Shavuot disebut juga Pentakosta, yang artinya "lima puluh hari". Yaitu semacam perayaan untuk mengucap syukur dan untuk mengenang Tuhan memberikan Sepuluh Perintah Allah kepada bangsa Israel.

Biasanya, para rasul Yesus pergi ke Bait Allah untuk menyampaikan persembahan mereka. Tetapi, saat itu mereka takut kalau-kalau mereka ditangkap seperti Yesus. Karenanya, mereka bersembunyi di ruangan di mana Yesus merayakan Perjamuan Terakhir-Nya.

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kis 2: 1-4)

Ada juga kisah-kisah dalam Kitab Suci di mana orang secara tiba-tiba berubah. Perubahan tersebut selalu disertai dengan kobaran semangat, iman dan kesediaan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas iman, yaitu Gereja.

Masing-masing peristiwa tersebut dikenangkan melalui bahasa isyarat yang berbeda-beda sepanjang sejarah Gereja. Pada akhirnya, Gereja menetapkan bahasa isyarat yang sekarang dipergunakan dalam Sakramen Penguatan.

Di masa mendatang, Gereja mungkin saja mengubah bahasa-bahasa isyarat itu, tetapi pesan yang hendak disampaikan serta pengaruh yang ditimbulkannya akan tetap sama, yaitu kehadiran Roh Allah. Makna dan kuasa bahasa isyarat tersebutlah yang terpenting, yaitu kehadiran Roh Kudus Allah dalam diri kita.

APA YANG DILAKUKAN ROH KUDUS?

Tahukah kamu bagaimana komputer bekerja? Bagi sebagian orang, keyboard komputer merupakan suatu panel dengan simbol-simbol dan karakter-karakter yang aneh. Jika kamu tidak tahu apa yang harus kamu perbuat, ada satu kunci yang perlu kamu ingat, karena kunci ini termasuk yang paling penting: F1

Dalam sebagian besar program komputer, apabila kamu mengalami kesulitan, kamu dapat menekan kunci F1 dan segera HELP window akan muncul menampilkan petunjuk-petunjuk mengenai apa yang harus kamu lakukan.

Kamu dapat menganggap Roh Kudus sebagai kunci pribadimu yang menolongmu dalam segala permasalahan hidup. Roh Kudus tidak saja menunjukkan kepadamu bagaimana melakukan sesuatu, tetapi Ia juga akan memberimu kekuatan untuk melakukannya.

Sebagai contoh, Yesus berpesan kepada para rasul-Nya bahwa apabila mereka diserahkan ke pengadilan oleh karena iman mereka, mereka tidak perlu khawatir akan apa yang harus mereka katakan untuk membela diri. Roh Kudus sendiri yang akan berkata-kata di dalam mereka. Hal itu memang benar-benar terjadi kemudian, seperti yang telah dikatakan oleh Yesus.

Ada suatu singkatan yang menjadi populer dalam beberapa tahun belakangan ini. WWJD - singkatan dari What Would Jesus Do? Apa yang akan Yesus lakukan? Yaitu suatu cara yang baik untuk mempertimbangkan apakah suatu perbuatan itu OK atau akan menyakiti orang lain. Istilah lain bagi WWJD adalah hati nurani. Hati nurani adalah suatu "suara" lembut dalam dirimu yang mengatakan "Jangan lakukan, itu dosa" atau "Pergilah menolong orang itu, ia dalam kesulitan." Itulah suara Roh Kudus!

Kamu tidak perlu repot-repot menekan kunci mana pun untuk mendapatkan bantuan seperti itu, karena Roh Kudus ada dalam kamu dan Ia senantiasa siap sedia menolongmu kapan saja dan di mana saja kamu berada. Setiap saat kamu membutuhkan pertolongan atau nasehat tentang apa saja, bertanyalah kepada Roh Kudus. Kemudian tunggu Ia menjawabmu. Jawaban itu akan datang dalam benakmu, atau melalui orang lain, atau melalui Gereja.

SPONSOR atau PENJAMIN

Di televisi, sponsor adalah seorang, atau suatu perusahaan, atau suatu kelompok yang menawarkan sesuatu kepada pemirsa. Biasanya tujuan mereka adalah menjual apa yang mereka tawarkan. Dalam segi tertentu, seorang Sponsor atau Penjamin dalam Sakramen Penguatan juga melakukan hal serupa. Mereka menawarkan atau menghadirkan calon penerima Krisma ke hadapan Gereja yang diwakili oleh Bapa Uskup. Mereka menawarkan segi-segi baikmu kepada komunitas Gereja.

Sama seperti sponsor TV, para penjamin calon Krisma juga harus yakin akan orang yang mereka jamin. Para penjamin sesungguhnya mengatakan, "Kami menghormati orang ini dan menurut kami, ia akan menjadi anggota Gereja yang baik." Penjamin terbaik biasanya adalah wali baptis calon yang bersangkutan.

CATATAN TENTANG SAKRAMEN PENGUATAN

Dalam Gereja-gereja Katolik di Timur Tengah (Ritus Timur), Sakramen Krisma diberikan oleh imam kepada bayi-bayi pada saat mereka menerima Sakramen Pembaptisan.

Dalam bahasa Ibrani, 'Ruah' (= Roh), juga berarti Angin dan Napas Hidup.

Minyak Krisma terbuat dari minyak zaitun. Karena minyak zaitun memiliki aroma yang kurang sedap, maka ditambahkan balsem wangi.

Dalam Kitab Suci, terkadang orang menerima pencurahan Roh Kudus sebelum mereka dibaptis. Lihat Kis 10: 44-48

Minyak Krisma diberkati oleh Uskup dalam Pekan Suci. Kemudian minyak Krisma dibagi-bagikan ke seluruh wilayah keuskupan sebagai lambang persatuan dalam Gereja.

sumber : "The Sacramental Gazette, Confirmation: Why?"; Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: "diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale."

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)