Latest News

Thursday, December 19, 2019

“Pro Ecclesia Et Patria” dan “Rahmatan Lil Allamin”


Ada beberapa diksi yang cocok untuk membangkitkan dan menanamkan nilai keagamaan kita untuk mencintai apa yang menjadi kesepakatan luhur, yaitu berdiri diatas tanah yang sama dan hidup di satu bangsa yang berkeadilan. Tapi dibalik giatnya penamaan itu, beberapa oknum malah menggunakan itu untuk menyatakan dirinya lebih hebat dari orang lain. Misalnya, keadaan dimana suatu konsensus yang sudah disepakati ingin diubah dan di revisi hingga memenuhi keinginan yang merubahnya.

Dalam kehidupan bernegara, salah satu masalah yang paling kentara adalah ketika api sensitif keagamaan di gelorakan demi sebuah kepentingan. Muncullah gerakaan separatis yang berafiliasi pada lisan dan media sosial, mencairkaan gumpalan dendam yang selama ini belum pernah mencuat hanya karena menunggu saat dan moment yang tepat. Nah tugas negara bertambah searah berkecimpungnya para pemuka agama dan umat dalam menyanyikan semangat kebencian. Saya tidak sedang menggeneralisasi semua pernah melakukan itu, tetapi dampak yang ada telah menumbuhkan rasa intoleran terhadap semua elemen bangsa. Ini harus ditekan.

Tulisan kali ini berkaitan dengan alat penyemangat jemaat katolik di indonesia yang sudah diadopsi sebagai semboyan beberapa organisasi dan komunitas, misalnyaa Organisasi Silat THS-THM, PMKRI dan beberapa lembaga gereja katolik lainnya.

Semboyan Pro Ecclesia et Patria ini dicetuskan oleh uskup agung pribumi pertama Indonesia yaitu Mgr. Soegijapranata yang berarti “Demi Gereja dan Tanah Air”. Istilah ini biasanya juga dikenal dengan “100% Katolik, 100% Indonesia”. Secara sederhana, semboyan tersebut kelihatan begitu fundamental dan bahkan sangat menggugah hati setiap umat katolik yang mendengarnya. Tapi apakah kamu tahu, semboyan tersebut menambah rasa penasaran saya terhadap sikap intoleran yang dimunculkannya. Ada beberapa fakta wacana yang menyatakan bahwa ketika mengucapkan semboyan itu, rasa keegoisan akan muncul seiring rasa nasionalismenya. Karena keakuannya berdampak pada gerakan self-defense secara rutin yaitu menganggap katolik selalu baik dan dapat berjalan bersama dalam mewujudkan sifat nasionalisme. Dan itu tidak berhenti pada nasionalismenya, umat dihadapkan pada kenyataan riil yaitu, sikap penyemarataan konsumsi publik. Artinya, publik harus menerima semboyan itu sebagai alat penengah atau senjata perdamaian ketika terjadi suatu intoleran. Seakan-akan katolik adalah garda terdepan dalam nasionalisme yang secara harafiah belum sepenuhnya bisa dikatakan begitu.

Salah satu pertanyaan besar yang masih belum terjawab secara gamblang adalah “ Apakah umat katolik sungguh mempunyai manfaat bagi masyarakat Indonesia?
Saya berani mengatakan belum. Kenapa? Karena berkaitan dengan semboyan demi gereja dan tanah air, jelas disini dikatakan bahwa fakta objek siapa penggeraknya dan tanah air siapa masih rancu. Bisa saja tanah air yang dimaksud masih dalam teori, prakteknya dalam tahap sosialisasi. Memang semboyan itu sangat baik, tetapi makna yang terkandung didalamnya masih dalam kategori misteri tanpa terapan yang jelas.

Apakah umat katolik sungguh mempunyai manfaat bagi masyarakat Indonesia?. Ini bukan sindiran terhadap salah satu agama yang diakui bangsa ini, tapi saya ingin melihat bahwa umat katolik mempunyai tanggung jawab besar terhadap semboyan “Demi Tanah Air dan Bangsa”. Sebenarnya tidak perlu kata-kata yang muluk untuk membangkitkan rasa percaya diri umat mengungkapkan imannya, cukup pelajari dan lakukan dengan baik. Inilah yang diharapkan dalam kehidupan kebangsaan apalagi kita berdiri bersama dalam banyak perbedaan, munculnya pemikiran maju sebagai ciptaan paling berakal budi.

Dalam negara Indonesia, semboyan tersebut cocok digunakan sebagai alarm abadi, karena semboyan dari agama lain juga menekankan hal yang sama. Misalnya, Islam memperkenalkan Rahmatan Lil Allamin (QS 21:107), yang artinya islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam (hewan, tumbuhan dan sesama manusia). Makna ini lebih luas menyampaikan pesan perangkulan semua makhluk hidup ciptaan Allah SWT. Ini juga berdampak pada kehidupan bernegara kita yang erat dengan multi kultural, sehingga perangkulan dengan ayat Quran ini sangat membantu hubungan sesama manusia dalam melanjutkan moto hidup manusia sebagai makhluk sosial.

Sekali lagi saya tidak sedang membandingkan tetapi saya melihat ada beberapa nilai universal dari kedua semboyan itu untuk dijadikan pegangan perdamaian dan keharmonisan. Karena mencintai bangsa sendiri merupakan sikap luhur, maka seharusnya setiap agama di indonesia diharapkan selalu berdiri sebagai garda pengawasan. Kita bukan dalam artian mencintai bangsa ini setengah dan setengahnya lagi adalah agama kita sendiri, tetapi ini betul-betul dalam maksud sepenuhnya indonesia dan sepenuhnya agama saya sendiri. Kita tidak perlu memilih diantara keduanya, dengan demikian iman yang kita terima dan jalani sungguh meresap dalam hati, pikiran dan perbuatan.

Dengan demikian, kecintaan, kebersediaan, untuk berkorban, solider dan bersatu dengan seluruh elemen bangsa dalam berjuang demi masa depan sungguh dapat teraktualisasikan.

http://leosihura.blogspot.com/2017/05/pro-ecclesia-et-patria-dan-rahmatan-lil.html

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)